Menkominfo: Manajemen Risiko Hasilkan Perencanaan yang Baik

By Admin

Foto/dok. Kominfo  

nusakini.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan manajemen risiko suatu program memiliki peran penting dalam menghasilkan perencanaan dan pelaksanaan program yang baik. Bahkan, manajemen risiko memiliki peran setara dengan unsur yang memberikan keuntungan kepada manajemen.

“Kalau di bisnis, korporasi modern, posisi manajemen risiko itu sama dengan manajemen revenue, apresiasinya dan penghargaannya sama. The best defense is to attack, menyerang itu merencanakan sebaik-baiknya,” kata Rudiantara dalam Kick Off Meeting Implementasi Manajemen Risiko di Ruang Anantakupa Kemkominfo, Senin (07/08/2017).

Lebih lanjut Menteri Rudiantara menjelaskan dalam setiap perencanaan program Kemkominfo, ia seringkali mendebat demi mengidentifikasi risiko dari program tersebut. “Saya selalu argue programnya, gunanya mencari kemungkinan risiko. Program itu harus terukur, objektifnya harus terukur. Makin baik perencanaannya, semakin kita identifikasi, maka makin mudah membuat mitigasi risiko,” jelasnya.

Di depan para pejabat Kemkominfo yang hadir, Menteri Kominfo menekankan pentingnya keseimbangan antara pola pikir yang progresif dengan kemampuan mengidentifikasi risiko. “Separuh kepala kita sifatnya harus progresif, stretch sejauh-jauhnya. Separuh lagi menganalisis, mengidentifikasi risiko dan cara memitigasi risiko-risiko itu. Harus selalu ada what next, what if, begitu seterusnya,” tegasnya.

Sementara itu, Inspektur Jenderal Kemkominfo Elly Fariani menjelaskan Program Manajemen Risiko di lingkungan Kementerian Kominfo telah berlangsung sejak Februari 2017 lalu. “Kick off program ini sudah dimulai Februari lalu. Pelaksanaan pemetaan atau identifikasi risiko dari program prioritas Kemkominfo ini berjalan learning by doing, dilakukan bersamaan dengan proses diklat,” kata Elly Fariani.

Menurut Irjen Elly, dari hasil identifikasi manajemen risiko ini dihasilkan tiga output. "Yang pertama adalah pedoman berupa peraturan menteri yang bisa menjadi acuan baik dari tahun sekarang untuk pengembangan dan pengelolaan risiko. Tahapnya masih legal drafting, tapi muatan isinya saat ini sudah final,” jelasnya.

Selanjutnya yang kedua menurut Irjen Elly adalah profil risiko dari program prioritas, berupa piagam yang berisi janji seluruh pejabat eselon 1 untuk menjalankan dan memitigasi risiko di setiap satuan kerjanya masing-masing. "Kemudian yang terakhir, adalah aplikasi pemantauan manajemen risiko yang berfokus kepada pemantauan. Apakah mitigasi atau sistem yang dibangun untuk identifikasi risiko itu bisa berjalan dan meminimalkan risikonya? Kita bekerja sama dengan Setjen dan Pusat Data Kominfo,” kata Elly.

Dalam Kick Off Meeting tersebut dilakukan juga Penandatanganan Piagam Implementasi Manajemen Risiko oleh Pejabat Eselon 1 di lingkungan Kementerian Kominfo, yang disaksikan oleh Menteri Kominfo Rudiantara, Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Sumiyati, dan Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang PIP Politik, Hukum, dan Keamanan PMK, Ernadhi Sudarmanto.

Usai penandatanganan, Menteri Kominfo sempat mengingatkan agar penandatanganan ini tidak hanya menjadi simbolis semata tanpa menjalankan programnya. “Jangan biarkan Eselon 1 tanda tangan, trus ditinggalin. Kalau perlu suruh paraf semua, biar semua komit,” kata Rudiantara. (p/ma)