Menko Perekonomian Tutup Perdagangan Saham 2016 dengan Raihan Transaksi Tertinggi

By Admin

nusakini.com--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, tepat pukul 16.00 WIB, menutup kegiatan perdagangan saham 2016 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat (30/12). 

"Di tengah kekhawatiran dunia, apa yang kita capai pada IHSG patut kita banggakan. Pasalnya, di sepanjang tahun ini, IHSG ditutup dengan mengalami kenaikan 15,32 persen," ujar Darmin Nasution, dalam sambutan penutupan perdagangan akhir tahun 2016. 

Menurut Darmin, kinerja IHSG itu berada pada urutan yang cukup tinggi di antara pasar modal di negara-negara Asia Pasifik, dengan berada di peringkat nomor dua. 

  Dalam 10 tahun terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan sebesar 193,36% yang merupakan kenaikan tertinggi di antara bursa-bursa utama dunia. Sepanjang 2016 sampai dengan penutupan perdagangan akhir tahun, IHSG telah meningkat 15,32% dan ditutup di level 5.296,711 poin yang merupakan tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia, tertinggi kelima diantara bursa-bursa utama dunia serta tertinggi kedua di kawasan Asia Pasifik. 

  Jumlah dana yang berhasil dihimpun di sepanjang 2016 mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia. Jumlah tersebut mencapai Rp674,39 triliun dan USD247,50 juta yang terdiri dari aktivitas Pencatatan Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) sebesar Rp12,11 triliun,

Pencatatan Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (rights issue) sebesar Rp61,85 triliun, penerbitan waran sebesar Rp1,14 triliun, 84 emisi baru obligasi dan sukuk korporasi yang diterbitkan oleh 56 Perusahaan Tercatat dengan nilai Rp113,29 triliun dan USD47,50 juta, 1 Exchange Traded Fund (ETF) senilai Rp6,3 miliar, 2 emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp1,37 triliun, serta 220 seri Surat Berharga Negara (SBN) yang dicatatkan di tahun ini dengan nilai Rp484,63 triliun dan USD200 juta. 

  Sebagian besar dari dana yang diraih oleh perusahaan di Pasar Modal digunakan untuk pengembangan usaha dan penambahan modal. Jumlah raihan dana dari aksi korporasi di Pasar Modal tersebut selalu meningkat dari tahun ke tahun. BEI yakin di tahun 2017 angkanya akan terus meningkat, sehingga peran pasar modal dalam mewujudkan pembangunan akan semakin dirasakan oleh masyarakat. 

  Pencapaian tersebut juga merupakan cerminan dari kekuatan ekonomi Indonesia, dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta koordinasi dengan pemerintah dan Bank Indonesia dalam memajukan pasar modal Indonesia. Hal ini adalah bentuk kepercayaan kepada BEI, Pasar Modal serta perekonomian Indonesia, baik saat ini maupun di masa yang akan datang. BEI menilai momentum ini harus terus dijaga oleh seluruh stakeholders di Pasar Modal Indonesia. 

  Darmin menambahkan akan melakukan upaya-upaya untuk agar ekonomi Indonesia tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi global yang cenderung lamban. "Jadi, kita masih terus melakukan langkah-langkah untuk menahan agar ekonomi kita tidak ikut terseret pusaran perlambatan," lanjut Darmin. 

  Dia pun menyadari, bukan hal yang mudah untuk menjaga perekonomian Indonesia tahun depan agar mampu meningkat dari tahun 2016. Salah satunya terkait dengan inflasi. 

  Seremonial Penutupan Perdagangan Saham di 2016 oleh Menteri Koordinator Perekonomian RI Darmin Nasution ini dihadiri oleh Gubernur BI Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, dan jajaran Dewan Komisioner serta pejabat OJK, Direksi BEI, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), serta seluruh stakeholders Pasar Modal Indonesia. (p/ab)