Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Cukup Sehat Karena Adaptif

By Admin


nusakini.com-Hanoi-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi Indonesia sehat karena Indonesia akan selalu melakukan kebijakan yang adaptif di tengah ketidakpastian global yang mengakibatkan banyak nilai tukar mata uang melemah terhadap dollar Amerika. Hal ini diungkapkannya dalam wawancara dengan Bloomberg di acara World Economic Forum untuk ASEAN di Hanoi, Vietnam pada Rabu (12/09). 

"Apa yang disesuaikan Indonesia untuk membuat ekonomi Indonesia menuju ke arah yang benar adalah pertumbuhan yang cukup sehat, inflasi stabil cenderung rendah, dan kita punya rate flexibel, defisit fiskal diturunkan di bawah 2 persen. Tahun depan akan 1.84% dan kami akan terus membuat kebijakan makro yang prudent. Koordinasi yang baik antara fiskal dan moneter," tegasnya. 

Menanggapi pertanyaan tentang tahun politik di tahun 2019, Menkeu menjawab bahwa Indonesia memiliki daya tahan dan setiap partai menyadari tantangan yang ada dengan membuat program-program yang sesuai. 

"Pemilihan Umum di Indonesia selalu punya cerita. Tapi Indonesia terbukti resilient. Sisi baiknya politik Indonesia adalah menciptakan disiplin bagi seluruh partai untuk menyadari bahwa mengatur Indonesia tidak mudah. Oleh karena tantangan tersebut, mereka menciptakan program yang sesuai," tuturnya. 

Terkait dengan pertanyaan tantangan pembiayaan, Menkeu menjawab bahwa kondisi fiskal Indonesia lebih kuat dibanding tahun 2017 per Agustus year on year (yoy). 

"Defisit jauh lebih rendah. Hingga Agustus, performa anggaran kita lebih baik. Penerimaan meningkat menjadi 18,5%, tahun lalu hanya 11%. Penerimaan pajak meningkat 16,5% per Agustus, tahun lalu hanya 9%. Belanja juga bagus. Defisit sangat rendah. Tahun ini, (defisit) hingga Agustus hanya 1% dari GDP, tahun lalu 1,6% dari GDP. Jadi posisi fiskal sangat jauh lebih baik dan kuat," pungkasnya. (p/ab)