nusakini.com--Pasca kecelakaan Kapal Motor Sinar Bangun 5 yang terjadi Senin (18/6) lalu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan meningkatkan semua aspek pelayaran dengan baik. Hal ini disampaikan usai memberi pengarahan di Pos Terpadu Kecelakaan Kapal Motor Sinar Bangun 5 di Pelabuhan Tigaras, Kamis (21/6). 

"Dari diskusi yang telah dilakukan ada suatu upaya yang harus kita lakukan dengan detail terkait aspek keselamatan berlayar seperti yang akan dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama Polri untuk klarifikasi proses tata laksana dan SOP (Standard Operating Procedure) di pelabuhan, perbaikan fasilitas, pemeriksaan kelaiklautan harus dilakukan enam bulan sekali," jelas Menhub. 

Menhub mengatakan bahwa hal terpenting yang saat ini ingin ditekankan adalah aspek keselamatan. Menhub pun menginginkan seluruh Dinas Perhubungan baik tingkat Propinsi hingga Dinas Perhubungan tingkat Kabupaten/Kota dapat segera memperbaiki tata laksana kapal. 

"Hal terpenting yang ingin kita tekankan bahwasanya prosedur keselamatan adalah keharusan. Keselamatan adalah yang utama, oleh karenanya kami minta kepada seluruh Dishub Propinsi dan Dishub Kabupaten/Kota untuk memperbaiki tata laksana dari proses pemberian ijin kapal," ujar Menhub. 

Lebih lanjut Menhub mengatakan bahwa pemeriksaan kelaiklautan merupakan unsur yang penting. Di samping itu, pembuatan data manifest diharuskan serta Surat Persetujuan Berlayar (SPB) harus ada pada setiap kapal yang berlayar. 

"Pemeriksaan kelaiklautan itu harus dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan kemampuan mendeteksi kemampuan teknis dan kelayakan teknis dengan seksama. Selain itu tata laksana pelabuhan di mana proses pendaftaran, pembuatan manifest adalah keharusan agar kapal tidak melampaui batas dan juga Surat Persetujuan Berlayar harus ada setiap kapal berlayar," imbuh Menhub.

Selanjutnya, Menhub juga akan meningkatkan pendidikan terhadap nakhoda. Hal ini bertujuan agar nakhoda selaku pemimpin perjalanan dapat memberikan rasa aman dan memberi petunjuk yang diperlukan kepada penumpang. 

"Selanjutnya juga kita akan tingkatkan pendidikan kepada nakhoda, karena nakhoda adalah pimpinan dalam perjalanan jadi yang bersangkutan harus tahu persis apa yang harus dilaksanakan," terang Menhub. 

Dalam rangka meningkatkan keselamatan, Menhub juga akan memberikan 5.000 life jacket. Menhub juga telah menugaskan Dirjen Perhubungan Darat untuk memperbaiki sarana pelabuhan dan membangun dua kapal. Ini merupakan program CSR dengan pihak swasta. 

"Life jacket juga menjadi suatu keharusan, kami memberi sumbangan sebanyak 5000 life jacket. Insya Allah semua kapal memenuhi kebutuhan untuk life jacket. Hal lain yang perlu kami lakukan dan sudah kami lakukan, saya menugaskan Dirjen Perhubungan Darat untuk lakukan upaya perbaikan fasilitas pelabuhan," kata Menhub. 

"Tercatat kita akan bangun 2 kapal dengan ukuran 300 GT. Juga, ada sumbangan CSR sehingga totalnya sebanyak 4 kapal. Suatu jumlah yang cukup memadai," tambah Menhub. 

Menhub pun memberi apresiasi terkait berbagai hal yang telah dilakukan oleh para stakeholder dalam penanganan kasus kecelakaan Kapal Motor Sinar Bangun 5. 

"Suatu hasil yang baik dan terima kasih kepada semua stakeholder khususnya masyarakat di Danau Toba dan sekitarnya yang memberi dukungan penuh dalam upaya kita melakukan pencarian korban, melakukan klarifikasi, dan upaya melakukan perbaikan di pelabuhan Danau Toba dan sekitarnya," tutup Menhub. (p/ab)