Mendagri: Saya Tidak Berani Minta Patwal Bunyikan Sirine

By Admin

nusakini.com--Saat berbicara di acara wisuda lulusan Universitas Pelita Bangsa, Cikarang, Bekasi, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sempat meminta maaf karena datang agak lambat. Katanya, ia terjebak macet, meski ia datang dengan pengawalan kendaraan polisi. 

"Saya mohon maaf tadi di pertigaan ini tanpa terasa hampir satu jam lebih menunjukkan bahwa lingkungan di sini sudah mulai berkembang. Mudah-mudahan bisa teratasi hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah kemacetan, banjir dan sebagainya," kata Tjahjo di Cikarang, Bekasi, kemarin. 

Meski pakai pengawalan, kata Tjahjo, ia tak berani memerintahkan mobil Patwal yang mengawalnya membunyikan sirine. Ia tak mau, pengguna jalan lainnya, terganggu oleh bunyi sirine yang nyaring memekakkan telinga. Karena, saat pengguna jalan terganggu, bukan Patwal yang disalahkan. Tapi, yang diumpat adalah mobil pejabat yang dikawalnya. Karena itu, ia tak pernah berani meminta mobil pengawal bunyikan sirine. Jika macet, lebih baik menikmati saja. 

"Ya, kita harus sama-sama merasakan. Kalau yang lain merasakan macet, ya kita sama-sama merasakannya," kata Tjahjo. 

Bahkan, kata dia, Presiden Jokowi pun, ketika bolak balik pergi dari Istana Bogor ke Istana Presiden, tak pernah meminta diistimewakan. Sirine mobil pengawal jarang dibunyikan. Padahal sebagai Presiden, berhak mendapat keistimewaan. Namun, itu tak dilakukan. Jika macet, Presiden Jokowi pun menikmatinya. Sama dengan pengguna jalan yang lainnya. 

"Presiden Jokowi, kalau pergi dari Istana Bogor ke Istana Merdeka, jarang sekali pengawalannya membunyikan sirine. Bahkan sering menikmati kemacetan," katanya.(p/ab)