Mendagri: Kirab Pusaka Harus Bisa Menjadi Daya Tarik Wisatawan Asing

By Admin

nusakini.com--Untuk sebagian masyarakat Solo, tahun baru Hijriya atau yang disebut sebagai malam satu suro adalah malam yang ditunggu-tunggu. Bagi warga Solo malam satu suro adalah malam yang sakral, karena Ada beberapa ritual atau tradisi unik yang sering dihubungkan dengan hal-hal mistis. 

Tradisi-tradisi tersebut merupakan aset budaya yang sangat berharga, bahkan menjadi salah satu potensi wisata budaya yang sangat menarik, terutama bagi wisatawan asing.  

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo turut ambil bagian dalam peringatan kirab pusaka di Pura Mangkunegaran. Kehadiran Mendagri ini adalah sebagai bagian dari menjaga tradisi, apalagi dirinya lahir dan besar di Solo. “Saya lahir di Solo, kehadiran saya disini adalah karena diundang,” kata Tjahjo kepada wartawan, Rabu (21/9). 

Tiba sekitar pukul 18.30, Mendagri mengatakan kirab pusaka peringatan Malam 1 Suro perlu dilestarikan. Menurutnya, kirab merupakan tradisi budaya istimewa sebagai salah satu sumber devisa negara. "Kegiatan ini merupakan bagian dari budaya, apapun, kirab, Jumenengan dan lainnya harus kita budayakan," ujarnya. 

Tjahjo mengatakan ke depan jangka panjangnya adalah infrastruktur harus diperbaiki, seperti pelabuhan, bandar udara dan hotelnya. Jika sudah mencukupi bisa menjadi tujuan wisata internasional. “Solo boleh modern, banyak hotel, banyak mall tapi adat budaya, tradisi jati diri Solo jangan ditinggalkan,” kata Tjahjo. 

Bukan hanya itu, Tjahjo meminta agar Solo bisa mencontoh Bali, dimana alamnya, budayanya, adat dan kulinernya bisa dijual. Bahkan, keramahtamahan masyarakatnya juga bisa menjadi daya tarik. “Harus terus dikembangkan dan dijaga, jangan sampai ini hilang,” tegasnya 

Sementara, ratusan personel gabungan TNI/Polri diterjunkan untuk mengamankan kirab pusaka yang diselenggarakan oleh Pura Mangkunegaran Solo. Kabag Ops Polresta Solo, Kompol Arif Joko, mengatakan, ada 750 personel gabungan untuk menjaga dan mengamankan jalannya kirab Malam Satu Suro di Pura Mangkunegaran. Para personel ini terdiri dari TNI/ Polri dan instansi terkait.  

"Karena sudah teragendakan dan ada rapat koordinasi, kita siap untuk mengamankan selama kegiatan berlangsung," ungkapnya.  

Arif mengungkapkan, pengamanan ini meliputi objek sasaran orang, tamu undangan, peserta, lokasi, hingga keluarga Pura Mangkunegaran. Pengamanan ini guna mengantisipasi tindakan yang tidak diinginkan selama jalannya kirab.(p/ab)