Mendagri: Asian Games 2018 Bisa Perkuat Revolusi Mental

By Admin

nusakini.com--Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, menyatakan, gelaran Asian Games bukan untuk Jakarta dan Palembang saja. Ajang olahraga seluruh negara asia itu untuk Indonesia. Pasalnya, momen olahraga akbar tersebut belum tentu bisa berlangsung di Indonesia tiap saat. 

"Ini momen pemerintah Pak Jokowi yang mungkin 30 atau 40 tahun belum tentu ada di Indonesia. Asian games ini tidak hanya milik Jakarta atau Palembang. Tapi milik dan ada Indonesia," kata Mendagri, Tjahjo Kumolo, Kamis (15/2), di Gedung Kemendagri, Jakarta. 

Usai menerima delegasi Ketua Panitia Asian Games 2018 di Jakarta, Erick Thohir, mantan Sekjen PDIP itu menambahkan, semua elemen negara harus merasa memiliki dan menyukseskan Asian Games 2018. 

"Semua harus merasa memiliki dan mensukseskan. Ini menyangkut citra pariwista, dampaknya akan banyak disini. Hubungan diplomasi kita dengan negara-negara asia bisa diperkuat disini. Ya itu tadi, revolusi mental disiplin. Kuncinya kita harus mampu sebagai tuan rumah dan PR (public relation) yang baik," kata Tjahjo. 

Tak hanya itu, mantan anggota Komisi I DPR RI itu mengimbau, Asian Games 2018 bisa menjadi kepentingan pariwisata tanah air. "Untuk kepentingan teman-teman di Indonesia. Apa lagi, punya rangkaian dukungan (pariwisata) sampai ke Raja Ampat (Papua) yang ada di Indonesia. Supaya dunia tahu, Indonesia itu bukan Bali, Jakarta, atau Palembang," imbuh ia. 

Guna mendukung Asian Games berlangsung lancar, Mendagri bakal mengirimkan surat kepada kepala daerah untuk turut serta menyemarakkan hajatan olahraga tingkat asia itu. Tjahjo menambahkan, perihal pemilihan lokasi cabang olahraga yang bakal digelar, unsur dukungan sektor pariwisata bisa menjadi pemicu lonjakan wisatawan saat acara tersebut digelar. 

"Soal tempatnya memang kebanyakan di Jakarta, Palembang, di Jawa Barat. Kan Gunung nggak ada di Jakarta. Bukan milik kota per kota, tapi seluruh Indonesia. Momen ini kan bergilir," kata Mendagri. 

Mengamini Mendagri, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan INASGOC, Erick Thohir, mengakui dukungan Kementerian Dalam Negeri diyakini mengubah kultur warga tanah air. "Pak menteri sudah mendukung bagaimana Asian Gamese untuk Indonesia. Artinya, konotasinya Asian Games bukan untuk Jakarta dan Palembang, Asian Games untuk Indonesia. Dan ini bagus juga untuk dipakai, bagaimana untuk memperbaiki kultur bangsa kita," kata bos klub Inter Milan itu. Erick berharap, adanya event olahraga itu bisa memicu pergeseran budaya yang positif yang kini seolah masih sulit berlaku di Indonesia. 

"Misal disiplin, buang sampah nggak boleh sembarang. Pak menteri mendukung. Insyaallah, saya diundang pak menteri untuk persentasi di rapat gubernur minggu depan," kata Erick.(p/ab)