nusakini.com - Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan persoalan terkait penyewaan beberapa gudang yang dilakukan Perum Bulog untuk menampung dan menyimpan cadangan beras yang melimpah akibat adanya impor beras tersebut bukan urusan pemerintah.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan pada dasarnya ia bingung. Sebab kegiatan yang Bulog lakukan merupakan tugas dari pemerintah.

• INDEF: Beras Surplus 5 Tahun Terakhir
• Stok Beras Masih Melimpah, Mentan SYL Panen Raya di Bangka Selatan
• Cadangan Beras Nasional 6,3 Juta Ton, Bulog Akan Pasok Provinsi dengan Stok Terbatas
• HKTI Minta Bulog Lakukan Persiapan Penyerapan Panen Raya
• Mentan Sambangi Bulog dan Ajak Ekspor Beras

Bahkan, kata Buwas, seharusnya antara Bulog dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mesti berkoordinasi untuk menyamakan pendapat.

"Saya bingung, ini berpikir negara atau bukan. Coba kita berkoordinasi itu samakan pendapat, jadi kalau keluhkan fakta gudang saya bahkan menyewa gudang itu kan cost tambahan. Kalau ada yang jawab soal Bulog sewa gudang bukan urusan kita, mata mu! Itu kita kan sama-sama negara," papar dia di Perum Bulog, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018).

Lebih lanjut, ia berharap agar Kemendag dan Bulog bisa bersinergi mendorong langkah pemerintah menjaga pasokan beras.

"Kita kan aparatur negara jangan saling tuding-tudingan, jangan saling lempar-lemparan itu pemikiran yang tidak bersinergi," papar dia.

Sementara itu, pasokan Bulog saat ini berjumlah 2,4 juta ton. Untuk menyimpan beras, Bulog mesti menggelontorkan Rp 45 miliar untuk menyewa gudang di beberapa daerah. (b/mk)