Menaker: Industri Rokok Berkontribusi Besar pada Penyerapan Tenaga Kerja

By Admin

nusakini.com--Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan, industri rokok memiliki kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia dan peningkatan pendapatan negara. Menaker sepakat harga rokok harus dikendalikan guna menyelamatkan anak-anak dari bahaya rokok. 

Meski demikian, jika harga rokok jadi dinaikkan akan berpengaruh terhadap segala sektor, terutama tenaga kerja. Sebab, dengan dinaikkannya harga rokok, jumlah konsumen diyakini akan berkurang sehingga sejumlah industri rokok akan mengurangi produksi dan banyak tenaga kerja yang tidak terpakai. 

"Pasti (berpengaruh) toh. Betapapun pasti ada dampak terhadap industri rokok, ada dampak terhadap pertanian tembakau, sirkulasi dan tenaga kerja juga," ujar Menaker di Malang, kemarin.

Menurut Menaker, jumlah tenaga kerja di sektor industri rokok mencapai enam juta lebih pekerja. Mereka terdiri dari petani tembakau, karyawan industri dan sirkulasi rokok hingga sampai ke konsumen. "Jumlah pekerja lebih dari enam juta. Dari pertanian tembakau sampai industri rokok. Distribusinya segalama macam," paparnya. 

Menaker menyakini bahwa isu kenaikan harga rokok itu tidak benar. Sebab, baik Menteri Keuangan ataupun Dirjen Beacukai sudah membantah isu kenaikan rokok tersebut. "Itu kan isu tidak jelas. Yang kedua sudah ditanggapi langsung oleh Kemenkeu dan Dirjen Beacukai itu tidak benar," ungkapnya. 

Selain itu, Menaker menyebut harga rokok di Indonesia sudah tergolong tinggi dibanding dengan negara-negara lainnya seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, China, Singapura dan Jepang.(p/ab)