Menag Resmikan Perubahan Status STAIN Kediri Menjadi IAIN Kediri

By Admin

nusakini.com--Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Kediri kini berubah statusnya menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri. Peresmian (launching) IAIN Kediri dilakukan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kampus IAIN Kediri, Kamis (26/07) ditandai dengan pemukulan beduk dan penandatanganan prasasti. 

Perubahan atau transformasi status STAIN Kediri menjadi IAIN Kediri merujuk Peraturan Presiden (Perpres) No. 26/ 2018. Selain IAIN Kediri, ada 7 STAIN-lainnya yang menjadi IAIN di tahun 2018, yaitu; IAIN Jayapura, IAIN Kudus Jawa Tengah, IAIN Parepare Sulawesi Selatan, IAIN Bone Sulawesi Selatan, IAIN Madura Jawa Timur, IAIN Curup Bengkulu, IAIN Bangka Belitung, dan IAIN Kediri Jawa Timur. 

Menag mengatakan, transformasi kelembagaan STAIN menjadi IAIN Kediri harus diikuti dengan transformasi paradigmatik yang berawal dari visi dan misi pengembangan IAIN, transformasi sumberdaya manusia dan transformasi kultur, nilai dan tradisi IAIN. 

“Lahirnya IAIN ini bukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini saja, namun puluhan bahkan ratusan tahun yang akan datang,” ujar Menag. 

“Selain rasa syukur menjadi IAIN , tentu rasa syukur ini harus dimbangi dengan rasa tanggungjawab mengembangkan IAIN ini di masa mendatang,” lanjutnya. 

Selanjutnya, Menag meletakkan batu pertama pembangunan gedung Fakultas Ushuluddin IAIN Kediri yang sumber dananya berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). 

Tampak hadir selain Rektor IAIN Kediri Nur Chamid, Direktur Diktis Arskal Salim, Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Mastuki, Kepala Biro Ortala Afrizal, sejumlah rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Kakanwil Kemenag Jawa Timur Syamsul Bahri, Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah, tokoh masyarakat, dan civitas akademika IAIN Kediri.(p/ab)