nusakini.com-- Sekretariat Jenderal Kementerian Agama mulai tahun ini menerapkan sistem pembayaran honor non tunai. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi inovasi ini dan meminta satker lainnya untuk ikut menerapkannya. 

Menurut Menag, inisiatif Setjen dalam pembayaran honor non tunai merupakan inovasi positif. Selain mudah, sistem ini juga lebih transparan dan akutabel. Untuk itu, Menag berharap semua provinsi dapat melakukan hal yang sama. 

“Tahun ini, ada salah satu Satker pusat melakukan hal yang sama. Sebelum 2017 berganti, saya ingin lihat, siapa yang bisa meniru Setjen,” kata Menag saat membuka Entry Meeting Pelaksanaan Evaluasi Reformasi Birokrasi dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Kemenag, di Jakarta, Jumat (22/09). 

Menag mengatakan, teknologi informasi dan komunikasi harus dimanfaatkan dalam mempermudah layanan. Dengan demikian, birokrasi Kemenag akan menjadi lebih efisien.  

• Menag Minta Pengembangan Struktur Organisasi Pertimbangkan Perubahan Budaya Kerja
• Persiapan Akademik UIII Terus Dibahas
• Tutup MHQH 11, Menag Kupas Milenial dan Akhlak Quran
• Menag Ajak GMKI terus Promosikan Tenggangrasa dan Toleransi
• Sentil Ditjen Pendis, Menag: Kalau Semata Kerja Mekanis, Mesin Lebih Baik

“Kita harus meninggalkan persepsi 10 atau 20 tahun lalu, bahwa birokrasi itu suram,” ujar Menag. 

Tampak hadir dalam acara tersebut Asisten Deputi Kemenpan-RB dan tim evaluator Kemenpan-RB, serta Pejabat eselon I, II, III dan staf Kementerian Agama. 

Menag juga mengajak jajarannya untuk membangun persepsi yang sama bahwa Kemenpan-RB, Itjen, BPK, BPKP dan juga KPK adalah mitra kerja. Mereka bukan ancaman yang harus ditakuti dan dihindari, tetapi hadir sebagai mitra kerja agar semua semakin baik. 

“Kemenpan-RB, Itjen, BPK, BPKP, KPK, semuanya adalah mitra kerja agar kita semakin baik dalam bekerja,” tegas Menag. 

Sebagai bagian pertanggungjawaban public, Menag juga meminta setiap satker untuk mempublikasikan capaian kinerja. Menurutnya, setiap capaian yang sudah dilakukan harus dipertanggungjawabkan, dan mempublikasikan menjadi salah satu caranya. Publikasi kinerja juga diharapkan dapat memotivasi dan menginspirasi satker lain untuk melakukan hal yang sama. 

“Komunikasikan dan publikasikan apa yang sudah menjadi capaian kita,” pesannya.(p/ab)