nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim menilai Idulfitri sebagai momentum memahami eksistensi diri. Idulfitri relevan untuk menggali esensi kemanusiaan manusia.   

"Orang yang mampu memahami eksistensi dirinya, dia akan bisa memberikan kemaslahatan bagi lingkungan sekitarnya," jelas Menag di sela gelaran Open House Idulfitri 1439H yang berlangsung di Rumah Dinas Komplek Widyacandra, Jakarta, Jumat (15/06)  

"Idulfitri harus dimaknai seperti itu, kembali memahami diri kita sendiri dengan cara memahami siapa Tuhan kita dan memahami esesnsi ajaran agama kita," lanjutnya.  

Menag juga mengajak umat Islam untuk terus menjaga kebersamaan. Apalagi, tantangan ke depan semakin tidak sederhana, mulai dari masalah pendidikan, kemiskinan, dan kesejahteraan.

"Umat Islam harus mampu memahami esensi ajaran agama. Jangan sampai terpengaruh dengan hal yang niatnya ingin membela agama, tapi sebenarnya justru menimbulkan hal yang secara esensial bertentangan dengan nilai agama itu sendiri," tandasnya.   

Open house dibuka mulai jam 10.30 WIB. Sejumlah tokoh lintas agama hadir, antara lain Siti Hartati Murdaya dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) yang hadir bersama suami dan anaknya, serta Arif Harsono dari Perhimpunan Majelis Agama Buddha Indonesia (Permabudhi). 

Tampak hadir juga Sekjen Kemenag Nur Syam, Dirjen Bimas Buddha Caliadi, Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury, Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi, Dirjen Bimas Hindu I Ketut Widnya, serta sejumlah pejabat dan ASN Kementerian Agama. (p/ab)