nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi rencana pencanangan Zona Integritas Kerukunan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Jayapura. Rencana pencanangan tersebut bersamaan dengan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Kabupaten Jayapura dan perhelatan Pesparawi Tingkat Kabupaten Jayapura, Papua yang keduanya akan dilaksanakan 28 Mei 2016 mendatang. 

“Prakarsa ini sangat baik sekali, karena kali pertama ada daerah Kabupaten yang secara serius mengupayakan agar daerahnya tetap dalam kondisi kondusif, agar tetap damai, tetap rukun di tengah-tengah kemajemukan dan keragaman kita,” terang Menag saat menerima kunjungan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw yang didampingi Ketua STAIN Al-Fatah Jayapura Idrus Al-Hamid, Forum Kerukunan Umat Beragama di Wonogiri (FKUB) Kabupaten Jayapura dan media lokal setempat.

Hadir mendampingi Menag Direktur Penais Muchtar Ali, Sesditjen Bimas Kristen Pontus Sitorus, dan Stafsus Menag Hadi Rahman di Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta, Selasa (24/5). 

Karenanya, lanjut Menag, pencanangan zona integritas dalam hal kerukunan ini tidak hanya dalam konteks keberagamaan juga dalam kehidupan lain. Menurut Menag, ini sesuatu yang patut kita syukuri dan kita apresiasi. Menag berharap pencanangan zona integritas kerukunan ini bisa menjadi role model dan dicontoh daerah lain. 

“Karenanya saya akan hadir, dan mudah-mudahan ini sebagai sebuah terobosan dan bisa dicontoh daerah-daerah lain, karena Indonesia adalah Indonesia yang majemuk, yang beragam, karenanya semua tokoh-tokoh Jayapura tidak hanya tokoh agama, tapi juga tokoh adat dan tokoh lainnya memiliki kesadaran tinggi agar bagaimana kemajemukan ini bisa tetap terjaga, sehingga kerukunan dan kedamaian tetap terpelihara,” lanjut Menag. 

Bupati Jayapura dalam keterangannya menjelaskan, perhelatan MTQ yang waktunya bersamaan dengan Pesparawi diharapkan menjadi momentum merekatkan kemajemukan di wilayah Jayapura. Pesparawi sendiri akan diikuti oleh 22 gereja di wilayah Jayapura, sementara untuk MTQ melibatkan STAIN Jayapura dan Kakanwil Kemenag Papua dalam penjuriannya.  

Bupati mengatakan, sejauh ini kerukunan di Jayapura sangat kondusif. Ia mengatakan, untuk menjaga kerukunan di Jayapura, ia mengajak dan membuat gerakan kerukunan tersebut dengan inisiatif dari bahwah (masyarakat) serta menolak keras berkembangnya gerakan radikal atas nama agama.

“Masyarakat Jayapura menolak keras gerakan dan paham radikal agama berkembang di Jayapura,” tandas Bupati yang berharap kepada Menag agar bersedia melakukan dialog bersama tokoh masyarakat dan pemuka agama di Jayapura.  

Bupati dalam kesempatan pertemuan tersebut menyampaikan langsung undangan kepada Menag untuk membuka dan meresmikan dua even besar di Jayapura tersebut. Kepada Menag, bupati juga minta dukungan Kemenag dalam rangka penguatan kerukunan di Kabupaten Jayapura. 

Pencanangan Zona Integritas Kerukunan, seperti dikatakan Sekretaris FKUB Jayapura, selain dihadiri oleh seluruh tokoh masyarakat dan kelompok agama, juga melibatkan etnis dan budaya di wilayah Jayapura.(p/ab)