Menag Ajak FKUB Sosialisasikan Sembilan Seruan Ceramah Agama di Rumah Ibadah

By Admin

nusakini.com-- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kesbangpol se-Indonesia untuk kembali mensosialisasikan sembilan seruan tentang ceramah di rumah ibadah. Ajakan itu disampaikan Menag Lukman Hakim saat menjadi pembicara sekaligus pembekalan kepada peserta Rakornas FKUB dan Kesbangpol di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (18/4). 

Seruan tentang ceramah agama di rumah ibadah salah satunya tentang materi yang disampaikan tidak bermuatan kampanye politik praktis serta tidak berisi penghinaan, penodaan, pelecehan terhadap pandangan dan keyakinan ibadah/antar umat beragama. Materi ceramah juga serta tidak mengandung provokasi untuk melakukan tindakan diskriminatif, intimidatif, anarkis dan destruktif. 

"Tahun lalu saya sudah mengeluarkan sembilan seruan ceramah agama di rumah ibadah. Saya berharap seluruh pimpinan FKUB dan Kesbangpol juga bisa mensosisalisasikan kembali seruan ini agar kerukunan dan kedamaian di Indonesia tetap terjaga dengan baik," ujar Menag. 

Rakornas FKUB ini kali mengusung tema "Peningkatan Peran dan Fungsi FKUB dalam Rangka Menjaga Harmoni Kebangsaan Guna Mendukung Suksesnya Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2018 dan Pemilu 2019. Pembukaan Rakornas ditandai dengan pemukulan gong oleh Menko Polhukam Wiranto didampingi Mendagri Tjahjo Kumolo dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Selain dihadiri FKUB dan Kesbangpol se Indonesia, Rakornas juga dihadiri Ketua DPR, Ketua DPD, Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin, pejabat di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan seluruh pimpinan majelis agama.  

Dalam kesempatan itu Menag juga mengajak 1.200 peserta Rakornas untuk senantiasa meletakan agama dalam konteks Indonesia dan menjadi jembatan untuk menghantarkan kesejahteraan umat. 

"Jangan kita melakukan tindakan atas nama agama yang justru membangun tembok-tembok tebal sehinga satu sama lain saling tersekat. Hakekatnya agama memanusiakan manusia itu sendiri pada tempat yang sebaik-baiknya," kata Menag. 

Menyambut tahun politik di mana berbagai aspirasi dipraktikan di ruang publik secara terbuka dan berpotensi terjadinya gesekan, Menag berpesan agar agama harus mampu dijadikan pedoman hidup bersama, bukan digunakan secara tidak bertanggung jawab untuk membuat masyarakat tersekat-sekat.(p/ab)