Menag Ajak 'Aisyiyah Sinergi dalam Program Pendidikan Pra Nikah

By Admin

nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak segenap keluarga besar ‘Aisyiyah di Indonesia untuk memberi perhatian lebih akan pentingnya pendidikan orangtua dan pendidikan pra nikah. Menurut Menag Lukman, Kementerian Agama dalam dua tahun terakhir sering mendapat informasi cukup memprihatinkan terkait terus melonjaknya angka perceraian dan kekerasan rumah tangga yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. 

“Tingginya angka perceraian dan kekerasan rumah tangga itu terjadi salah satunya disebabkan oleh kurangnya perhatian dari pemerintah terkait pendidikan sistematis dan terstruktur kepada pemuda-pemudi dalam berumah tangga," kata Menag Lukman Hakim saat memberi arahan dalam gelaran Tanwir-I 'Aisyiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (20/01) malam. 

Menag Lukman Hakim Saifuddin menjadi pembicara di helat ormas Islam tertua di Indonesia dengan mengusung tema “Kebijakan dan Program Pemerintah tentang Penguatan Keluarga Indonesia Sinergi dengan ‘Aisyiyah. 

Ditambahkah Menag, pendidikan bagi orangtua itu sangat penting. Sebab pendidikan orangtua akan sangat berpengaruh terhadap terbentuknya karakter anak dan keluarga. 

“Dengan orangtua yang terdidiklah akan lahir anak-anak berkualiatas. Selain itu menjadi orangtua zaman sekrang jauh lebih komplek daripada orang tua zaman dulu," ujar Menag. 

“Alhamdulillah kami sudah berhasil menyusun sebuah modul terkait bimbingan pra nikah. Program ini akan kami gencarkan dan sudah kita uji coba di berbagai daerah. Tentunya program ini tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya peran organisasi keaagamaan seperti Aisyiyah dan ormas lainnya di Indonesia," sambung Menag. 

Tampak hadir Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Rektor Universitas Muhammadiyah Dirjen Binmas Islam, Muhammadiyah Amin, Ketua Umum PP Asyiyah dan 450 peserta Tanwir I Aisyiyah yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia. 

Sedianya Menag Lukman akan memberi pengarahan dalam acara Tanwir I Aisyiyah sekitar pukul 19.30 WIB. Namun buruknya cuaca yang terjadi pada Sabtu malam membuat pesawat yang ditumpangi Menag terlambat sekitar 30 menit tiba di Surabaya. (p/ab)