Menag : Agama Sebagai Pilar Kerukunan

By Admin

nusakini.com--Semangat Ramadhan mengantarkan kita untuk terus menjaga dan memelihara kerukunan antar umat beragama yang sudah terbina dan terpelihara sejak dahulu. Dalam konteks Indonesia, agama menjadi sangat penting, karena negara memposisikan agama pada tempat yang terhormat dan central sebagai pilar utama kerukunan umat beragama. 

“Tidak ada negara seperti Indonesia, yang meletakan agama dan negara menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan sehingga dapat menyatukan kita sebagai bangsa Indonesia yang beranekaragam latar belakang budaya, etnis, bahasa, suku maupun agama,” demikian disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam pesan Ramadhannya dalam acara buka bersama dengan keluarga besar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Kamis (16/6).  

Hadir dalam acar tersebut Ketua KPK Agus Rahardjo dan mantan pimpinan KPK seperti Chandra M Hamzah, M. Jasin, Taufiqurahman Ruki, Waluyo, Erry Riyana, Indriyanto Seno Adji.,  

Dikatakan Menag, agama dan negara memiliki hubungan yang tidak dapat terpisahkan. Negara memerlukan agama sebagai kontrol, apakah sudah sesuai. Di Indonesia, agama apa pun jelas butuh negara. Agama membutuhkan fasilitas negara untuk membumikan nilai dan ajarannya. 

“Oleh karennya, nilai-nilai agama tersebut menyatukan kita sebagai bangsa Indonesia, bahkan disadari oleh para pendahulu kita saat itu, bahwa bangsa Indonesia yang majemuk, plural diperkuat melalui nilai-nilai pada Pancasila yang disilanya memiliki kata agama,” jelas Menag. 

Maka ditengah-tengah masyarakat yang mejemuk ini, Menag menghimbau bagaiamana kita dituntut membangun toleransi kedepannya yang lebih proaktif dalam menghargai, menghormati dan memahami pihak yang berbeda dengan kita, selain itu kita diingatkan bahwa toleransi itu jangan terlalu banyak menuntut, sering kali kita berbicara toleransi tapi lebih banyak menuntut agar pihak yang berbeda dengan kita untuk lebih memahami kita. 

Sebelumnya, Agus Raharjo mengatakan, atmosfir di kantornya terasa lebih relegius dibandingkan dengan sebelumnya, harapanya kegiatan seperti ini tidak hanya terjadi di bulan ramadan saja namun disetiap bulannya, sehingga nila-nilai agama dapat terimplementasi terhadap kehidupan kita sehari-hari menjadi insan yang bertaqwa. 

Diungkapkan Agus Raharjo, dirinya berkomitmen menjaga dan melestarikan apa yang sudah dilakukan oleh para pemimpin-pemimpin terdahulu dalam menciptakan lingkungan kantor yang relegi penuh dengan nilai-nilai agama.(p/ab)