Media Iran Perlu Banyak Belajar dari Media Indonesia

By Admin

nusakini.com--“Media Iran perlu banyak belajar dari media Indonesia, baik cetak maupun elektronik termasuk pengelolaan media sosial. Kami sangat mengharapkan berbagai media Indonesia dapat menempatkan korespondennya di Iran dan kami akan memberikan kemudahan proses perizinannya", demikian disampaikan Y.M. M. Soltanifar, Deputi Menteri Bidang Pers dan Informasi, Kementerian Budaya dan Bimbingan Islam Iran saat menerima kunjungan jurnalistik (kunjur) Tryas Kuncahyono, Deputy Editor-in Chief Kompas; Zainal Abidin, Kepala Kantor Berita Antara Biro Kalimantan Tengah; Maman Sudiaman, Kepala Newsroom Republika; Ary Hermawan, Editor The Jakarta Post; Melanie Eka Mahayana, Redaktur Eksekutif Rakyat Merdeka dan Yunanto Hariandja, Manager Newsroom Metro TV. 

Kunjur ke-6 jurnalis Indonesia tersebut merupakan salah satu implementasi dari kerja sama media RI-Tehran di bawah Kesepakatan Kerja Sama Bidang Informasi (Memorandum of Understanding on Cooperation in the field of Information) RI-Iran, tanggal 25 September 1991 dan atas undangan Kementerian Budaya dan Bimbingan Islam Iran. Selama kunjungan (19-25 Januari 2018), mereka melakukan kunjungan ke beberapa instansi terkait dan media cetak dan elektronik Iran di Tehran dan Qom, termasuk menemui 5 orang perwakilan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Mustafa International University, Qom. 

Saat ini terdapat sekitar 100 koresponden asing di Iran antara lain CNN, Bloomberg, CBS, Wall Street Journal dan Associated Press dan memiliki sekitar 8.300 media massa, 300 koran harian, 2000 berkala dan selebihnya websites, dengan sekitar 62 % adalah jurnalis wanita. Sementara itu terdapat 7 orang warga Negara Indonesia yang bekerja di Islamic of Iran Broadcasting (IRIB), mereka secara khusus mengisi siaran berbahasa Indonesia di radio IRIB. 

Kerja sama bidang pemberitaan memiliki nilai positif dan perlu diimplementasikan secara berkesinambungan (berkala) karena melalui kerja sama tersebut promosi atas capaian kedua Negara dan situasi kondisi masing-masing Negara dapat disampaikan kepada masyarakat luas melalui tulisan dan visual dari sumber yang akurat. Keinginan Iran agar media Indonesia dapat menempatkan korespondennya di Iran kiranya perlu disambut baik mengingat berita terkait Iran di Indonesia dinilai masih sedikit.

Peningkatan kerja sama bidang pemberitaan dapat dilakukan antara lain melalui kerja sama instansi/lembaga radio, tv, kantor berita dan perfilman, peliputan jurnalistik oleh masing-masing Negara terhadap peristiwa-peristiwa penting, saling tukar pengalaman dan kemajuan di bidang penerangan (seminar, short course dll). (p/ab)