Mebel Ukiran Indonesia Menjadi Perhatian pada Pameran Desain dan Interior Oman

By Admin

nusakini.com--Produk mebel Indonesia, khususnya dengan ornamen ukiran khas Jepara, berhasil memikat perhatian publik pada Pameran Desain dan Interior ke-4 Oman (Interior, Design and Furnishing Expo/4th IDF Oman) yang berlangsung di Oman Convention & Exhibition Center, Muscat, 13-15 Februari 2017 lalu.

Mebel asal Indonesia hadir di pameran melalui DNA Craftsindo dan Decorus, bersanding dengan lebih dari 150 perusahaan lokal dan internasional yang ambil bagian dalam pameran, antara lain dari Italia, Portugal, Turki, Pakistan, Lebanon, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Austria. 

Pameran dibuka oleh Kepala Badan Tender Oman, Dr. Rasheed al Safi Khamis al Huraibi. Dalam peninjauannya ke stand yang mengusung produk mebel Indonesia, Dr. Rasheed menyatakan kekagumannya terhadap ukiran-ukiran indah nan rumit yang menghiasi meja, kursi dan lemari di stand tersebut. Mata Dr. Rasheed juga tak bisa lepas dari ukiran ayat kursi yang terpahat pada sebuah bingkai. 

Menurut DNA Craftsindo, pembuatan karya tersebut memang memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Sebuah meja berukuran 280 cm x 180 cm dengan ukiran bermotif bunga dan daun memakan waktu pembuatan tidak kurang dari 720 jam. Sementara itu, ukiran relief Ayat Kursi dan Masjidil Haram masing-masing perlu dikerjakan dalam waktu 600 jam. 

IDF merupakan pameran desain dan mebel terbesar di Oman yang tel​ah memasuki pagelaran ke-4 pada tahun ini. Setiap tahunnya, terjadi peningkatan peserta sebesar 15-20%. Ajang ini bisa menjadi kesempatan yang baik bagi perusahaan Indonesia untuk mendapatkan mitra dari perusahaan setempat. Selama dua hari pertama pameran saja sudah terdapat beberapa pengusaha Oman yang menyatakan minat menjalin kerja sama, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang. 

Mebel Indonesia sesungguhnya memiliki potensi cukup baik untuk bersaing di Oman, khususnya untuk pangsa pasar kelas atas yang menghendaki produk-produk bermutu dan memiliki keunikan yang tidak dapat dihasilkan dari negara lain. (p/ab)