Masyarakat Korsel Ungkapkan Keprihatinan atas Bencana Lombok

By Admin

nusakini.com--Gempa berkekuatan 7 Skala Richter yang mengguncang Lombok Utara NTB pada Minggu (5/8) dan telah merenggut lebih dari 100 korban jiwa turut mengundang keprihatin masyarakat Korea Selatan. Berbagai komponen masyarakat secara langsung menyampaikan ungkapan belasungkawa kepada Perwakilan RI di Seoul. 

President & CEO Kookmin Bank, salah satu bank terbesar Korsel, Mr. HUR Yin juga menyampaikan keprihatinan yang sama di hadapan Duta Besar RI-Seoul dan Wakil Presiden Palang Merah Korea Selatan. 

“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam seraya berharap bahwa dampak yang ditimbulkan​ bencana ini dapat ditekan seminimum mungkin,” ungkap Mr. Hur sembari menyampaikan bantuan sebesar 30 juta won atau setara dengan 385 juta rupiah yang diserahkan ke Palang Merah Korea Selatan untuk disalurkan melalui Palang Merah Indonesia pada Selasa (7/8). Penyerahan bantuan tersebut juga disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi. 

Wakil Presiden Palang Merah Korsel Dr. KIM Yoon Heeuga yang menerima penyaluran donasi ini juga menyampaikan keprihatinan serupa. “Saya sangat sedih dengan terjadinya bencana ini, terutama dengan jatuhnya korban jiwa,” ungkapnya. 

“Atas nama Pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia, saya mengucapkan terima kasih atas keprihatinan dan kepedulian yang besar masyarakat Korea Selatan akan musibah yang menimpa masyarakat Lombok. Saat ini Pemerintah RI secara cepat dan terkoordinasi telah melakukan berbagai langkah penanggulangan bencana, termasuk mengkoordinasikan seluruh jajaran terkait agar penanganan pasca gempa dilakukan secara cepat, baik evakuasi maupun penanganan logistik untuk memitigasi dan mencegah bertambahnya korban,” ujar Dubes Umar menanggapi. 

Terkait dengan bantuan yang diterima, Dubes Umar menggarisbawahi bahwa hal tersebut merupakan kepedulian nyata masyarakat Korea Selatan terhadap masyarakat Indonesia dan menunjukkan kedekatan antara masyarakat kedua negara. 

Lombok bagi masyarakat Korea Selatan merupakan salah satu destinasi wisata utama di Indonesia setelah Bali dan Jakarta. Pekerja Migran Indonesia asal Lombok di Korsel yang berjumlah sekitar 700 orang selama ini pun aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Dalam paguyuban bernama GALOK (Gabungan Anak Lombok), mereka melakukan kegiatan keagamaan setiap bulan, membentuk kelompok musik serta mendirikan klub sepak bola. 

Terkait dengan penanganan turis internasional, terutama turis Korsel yang turut terdampak gempa ini, Dubes RI menggaris bawahi bahwa hal tersebut juga telah ditangani Pemerintah RI dengan baik. “Pelayanan terhadap turis yang terkena dampak juga merupakan salah satu yang diprioritaskan Pemerintah RI,” pungkas Dubes Umar. (p/ab)