MARS Inc Dirikan Pusat Penelitian Kakao di Pangkep, Mentan Optimis Indonesia Bakal Jadi Produsen Kakao Terbesar di Dunia

By Admin


nusakini.com - Pangkep - MARS Symbioscience Indonesia, anak perusahaan Mars Inc produsen merek cokelat ternama di dunia, mendirikan Pusat Penelitian Kakao atau Cocoa Research Center yang kedua di Indonesia, berlokasi di Kelurahan Attang Salo Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep Sulsel.

Peletakan batu pertama fasilitas ini dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo beserta Frank Mars, Board of Director Mars, Inc sekaligus mantan Presiden Global Mars Symbioscience.  

Pusat Penelitian Kakao di Pangkep ini melengkapi fasilitas serupa yang sudah ada sebelumnya di Tarengge, Sulawesi Selatan yang telah dibangun sejak tahun 2010, dan ini akan memperluas jaringan komoditas kakao Mars kelima lokasi secara global selain Brasil, Ekuador, dan Amerika Serikat.

Dengan investasi Mars sebesar 4 juta dollar AS atau setara Rp 50 miliar, Pusat Penelitian Kakao di kabupaten Pangkep akan menempati area seluas 95,2 hektare.

Di fasilitas ini, Mars berharap dapat lebih jauh mengembangkan genetika kakao yang unggul dan tahan hama, dimana penelitian pertama telah dilakukan di Tarengge tahun 2010.

Selama 10 tahun kedepan, Mars ingin memajukan petani dengan memperbaiki produksi dan cara mengelola kebun sehingga dapat meningkatkan produksi kakao yang saat ini menghasilkan kurang dari 1 ton/ha secara global menjadi lebih dari 3 ton/ha.

Frank Mars, Board of Directors of Mars. Inc mengatakan, “Investasi di Pankep ini adalah fasilitas penelitian kakao kedua di Indonesia, dimana hal ini berkaitan erat dengan bagaimana Mars menerapkan prinsip bisnisnya secara nyata, khususnya pada prinsip mutualitas. Kakao telah membuka lapangan kerja bagi lebih dari 6,5 juta keluarga petani di seluruh Afrika, Amerika Selatan dan Asia Tenggara. Namun, 40 persen produksi kakao menurun karena serangan hama, penyakit dan praktik pertanian yang kurang tepat. Jika Mars dan seluruh pemain industri tidak merubah kondisi ini dan membuka lapangan kerja bagi petani, maka tidak akan ada petani yang ingin menanam kakao dan pada akhirnya kakao akan punah. Kami berharap melalui Pusat Penelitian Kakao di Pangkep dapat merubah keadaan ini.”

Kakao merupakan bahan baku penting yang digunakan oleh produk Mars di seluruh dunia, oleh karena itu Mars memastikan pasokan kakao stabil dan berkelanjutan.

Selama ini produsen kakao terbesar di dunia yakni Pantai Gading, Ghana dan Indonesia. Namun saat ini Ekuador juga sangat pesat, Bahkan bisa menggeser Indonesia bila tidak melakukan banyak hal. Untuk itu Mars Inc ingin membantu petani Indonesia dalam mengembangkan biji coklat unggul melalui riset berkelanjutan.

Mars mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1996 dengan pabrik pengolahan kakao pertama di Sulawesi.

Operasional Mars kemudian diperluas pada tahun 2012 dengan kapasitas tahunan sebesar 24.000MT, dan saat ini telah memiliki lebih dari 300 karyawan.

Mars merupakan salah satu pengagas Cocoa Sustainable Partnership (CSP) atau Kakao Yang Berkelanjutan pada tahun 2006, yaitu forum komunikasi bagi industri dan pemerintah, dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan kakao di Indonesia.

Selain pabrik di Makassar, Mars juga telah mendirikan kantor pemasaran di Jakarta sejak tahun 2000 yang memasarkan beberapa merek terkemuka di dunia termasuk Snicker's, Dove, Wrigley's, Whiskas, Pedigree, dan Royal Canin.

Arie Nauvel Iskandar, Direktur Corporate Affairs Mars Symbioscience mengatakan, “Perjalanan Mars di Indonesia menandakan kuatnya hubungan Mars dengan berbagai pihak, khususnya dengan komunitas petani dan pemerintahan. Menanggapi tantangan dalam menjaga pertumbuhan kakao yang berkelanjutan di masa depan, kami akan terus membangun hubungan jangka panjang dengan mitra strategis kami, termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Kementerian Perindustrian, dan pemerintah daerah di Sulawesi Selatan karena kebijakan yang tepat dapat mendukung keberlanjutan kakao.”

Mars terus meningkatkan kontribusinya di Sulawesi dan terus berinvestasi untuk mentransfer teknologi dan pengetahuan demi meningkatkan taraf hidup petani, melanjutkan pengembangan yang selama ini telah dilakukan selama 15 tahun. 

Dalam lima tahun terakhir, melalui empat Pusat Pengembangan Kakao atau Cocoa Development Center (CDC) di Sulawesi Selatan, Mars telah melatih 120 Cocoa Doctor yang kemudian mengedukasi dan memberikan pembinaan kualitas kakao kepada 12.000 petani di desa mereka. 

Selain itu, Mars juga aktif bekerja sama dengan delapan sekolah kejuruan untuk mengembangkan dan mempertahankan kurikulum kakao guna mendorong generasi muda untuk terlibat dalam perkebunan dan usaha kakao.  

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sangat mengapresiasi pembangunan Pusat Penelitian Kakao di Pangkep dan investasi besar-besaran dari MARS Inc terhadap keberlanjutan produksi kakao di Indonesia, khususnya di Sulsel. Menurut Menteri Amran, dengan rencana produktivas yang bisa mencapai 3 ton/hektar, namun 1 atau 2 ton saja sudah cukup. ke depan Indonesia bakal mampu menjadi produsen kakao terbesar di dunia.

“Indonesia semestinya menjadi negara produsen nomor 1 dalam produksi kakao dunia. Saya optimis akan hal ini”, ucap Mentan.

Di samping itu Mentan Amran juga bercerita terkait instruksi Presiden Jokowi untuk mengurangi perubahan ikllim di Indonesia dan ini juda sesuai dengan visi MARS Inc berorientasi pada produksi berkelanjutan. (b/ma)