Manfaat "Go Digital" Sangat Dirasakan Pengelola Desa Wisata Nglanggeran Jogja

By Admin

Foto/dok. Kemenpar   

nusakini.com - Manfaat "Go Digital" sangat dirasakan oleh pengelola Desa Wisata Nglanggeran. Dengan membangun identitas digital, promosi dan penjualan produk wisata terus bekerja selama 24 jam.

"Saat kita tidur pun tetap bekerja. Alhamdulillah, kami di Nglanggeran sangat merasakan manfaat dari media promosi digital ini," tegas Sugeng Handoko, Sekretaris Pokdarwis Nglanggeran saat sarasehan tirakatan peringatan HUT ke-72 Republik Indonesia di Perum Gumuk Indah, Sidoarum, Godean Jogja, Rabu (16/8/2017) lalu.

Sugeng menjadi narasumber bersama Kus Endarto (Dinas Pariwisata Sleman). Tema yang dibahas malam itu adalah "Memberdayakan Potensi Desa untuk Pariwisata."

Kepala Desa Sidoarum Ganefo Sugihartono yang hadir di acara itu memaparkan rencana desanya untuk membuat BUMDes yang menangani desa wisata. "Targetnya tahun 2018 sudah berdiri. Sudah ada dana dan lahan yang kami siapkan. Kami berharap mendapat masukan dari para narasumber," tegas Ganefo.

Sugeng lebih lanjut mengatakan Pokdarwis yang mengelola Gunung Api Purba Nglanggeran, Embung Nglanggeran, hingga Griya Coklat Nglanggeran ini memanfaatkan media digital sejak awal terbentuk.

Di saat awal-awal, Sugeng dan warga Nglanggeran ingin berbuat sesuatu agar Gunung Api Purba di wilayahnya tidak rusak karena ditambang. Mereka pun membuat banyak proposal program yang diajukan ke sejumlah instansi tapi banyak yang ditolak.

"Kami sempat menjadi pengrajin proposal. Tapi gak berhasil. Justru yang membuat kami bisa berkembang seperti sekarang setelah kami memenangi kompetisi blog tingkat nasional," cerita Sugeng yang awalnya hanya beromset belasan juta, tahun 2016 lalu sudah menjadi hampir dua miliar rupiah.

Dari situlah, Nglanggeran terus memanfaatkan dunia digital. Sejak mulai era Friendster, blog, FB hingga Instagram hingga belakangan memanfaatkan platform ITX dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Maka, jika Sidoarum ingin membuat desa wisata, Sugeng berpesan agar memanfaatkan media digital sejak awal.

Kus Endarto menegaskan pariwisata memiliki masa depan yang cerah. Pengalaman Nglanggeran bisa menjadi contoh bagaimana pariwisata telah menjadi panglima dalam meningkatkan perekonomian warga. Alumni S2 sebuah universitas di Jepang ini juga mengingatkan agar pariwisata yang dikembangkan yang benar-benar bisa membuat kenangan.

"Wisatawan akan kembali jika memiliki kenangan. Kenangan akan tempat yang indah, bersih, aman, ramah dan seterusnya seperti yang ada dalam Sapta Pesona," katanya.

Kus juga menekankan, saat ini pariwisata di DIY, termasuk Sleman, tengah mengembangkan wisata halal. "Monggo kalau desa ini mau mengembangkan wisata halal atau family friendly tourism, kami akan membantu. Potensi di sini, yang dekat dengan Mlangi dan Krapyak, sangat mungkin mengembangkan wisata ini," tandas Kus.

Menpar Arief Yahya memang lebih menekankan promosi dan selling dengan digital. Istilahnya, the more digital the more global, the more digital the more personal, and the more digital the more global. "Efektivitas digital itu 4x lebih besar dibandingkan dengan cara-cara konvensional," kata Arief Yahya.

Program Go Digital Kemenpar itu, kata Menpar Arief sudah dilakukan sejak Oktober 2016. Pesisnya di Rakornas 2016, Ancol Jakarta. Promosi dengan digital baik di Paid Media, Own Media, Social Media maupun endorser. "Di digital itu searching, booking, payment semuanya sudah menggunakan cara digital," ungkap Menpar Arief. (p/ma)