Mali Siapkan Lahan 1 juta Hektar untuk Indonesia

By Admin

nusakini.com--Menindaklanjuti hasil pertemuan antara Presiden Rebulik Mali, Ibrahim Boubacar Keita, dengan Dubes Mansyur Pangeran akhir pekan lalu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Mali, Youssouf Bathily, mengatakan bahwa pada tahun ini Pemerintah Mali berkeinginan kuat untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi antara kedua negara, Kamis (5/4).

Catatan impor kapas dari Mali ke Indonesia dengan skala besar selama ini telah membawa surplus perdagangan bagi Mali dengan total nilai perdagangan antara kedua negara mencapai 31.980.900 Dolar AS pada tahun 2017. 

Ketua Kadin Mali Bathily menegaskan, Pemerintah Mali telah menyiapkan lahan khusus seluas 1 juta hektar untuk kerja sama di bidang pertanian dan irigasi antara Indonesia dan Mali. Selain itu, kerja sama di bidang pertambangan dan perminyakan terbuka lebar bagi Indonesia. Pemerintah Mali saat ini memiliki deposit minyak sebesar 634.500 m3 yang siap untuk dikerjasamakan dengan Indonesia. 

Guna memperkuat rencana kerja sama, Ketua Kadin Mali menghendaki adanya sebuah payung hukum (MoU) untuk implementasi kerja sama tersebut yang diharapkan dapat ditandatangani pada pelaksanaan Indonesia-Africa Forum di Bali, 10-11 April 2018. 

Ketua Kadin Mali telah mengindikasikan kehadirannya bersama Wakil Ketua Kadin Mali di Bali minggu depan, dan berharap dapat dijembatani antara pihaknya dengan para pengusaha di Indonesia yang bergerak di bidang pembangunan perumahan. 

Pemerintah Mali telah menyiapkan program pembangunan perumahan sebanyak 440.000 rumah dengan nilai sebesar 140 miliar Dolar AS. Ke depannya juga menginginkan didirikannya cabang Bank Indonesia di Mali untuk memudahkan transaksi pembayaran dari setiap transaksi kerja sama yang dilakukan antara Indonesia dan Mali. 

Menanggapi keinginan Kadin Mali tersebut, Dubes Mansyur menyatakan akan mengupayakan semaksimal mungkin terealisasinya pertemuan B-to-B antara pihak Kadin Indonesia dan Kadin Mali termasuk dengan counterpart bisnis yang seimbang dan saling menguntungkan.

Dalam kunjungannya ke Mali, Dubes Mansyur juga telah melakukan pertemuan dengan para pengusaha Mali seperti CEO Perusahaan HM S.A (perusahaan peralatan dan industri pertanian), Mamadou S. Diallo; Direktur Perusahaan Growth Synergy Mali (mining dan energy), Salia Traore; CEO Perusahaan SSB de Mali (pertambangan emas dan konstruksi), Sanoussi Sylla Bouya. 

Para pengusaha tersebut umumnya mengharapkan dihubungkannya dengan mitra kerja sama dari Indonesia mengenai alih teknologi dan pembelian produk unggulan Indonesia di bidang pertanian, pertambangan emas, konstruksi, rumah sakit, termasuk obat-obatan produk Indonesia. (p/ab)