Mahasiswa UMJ Belajar Kepemimpinan dan Integritas di Kementerian PANRB

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Sebanyak 92 mahasiswa/i jurusan ilmu Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) melakukan kunjungan ke kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Rabu (24/04). Rombongan yang didampingi Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMJ, Mawar ini mempelajari implementasi kepemimpinan dan pendidikan anti korupsi di dalam pemerintahan. 

Materi terkait kepemimpinan dan integritas ini dibawakan oleh Staf Ahli Bidang Budaya Kerja Kementerian PANRB, Teguh Widjinarko. Ia menjelaskan ada beberapa karakter mendasar yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. “Karakter tersebut antara lain integritas, percaya diri, menginspirasi, dan bersemangat,” ujar Teguh dengan didampingi Plt. Kabag. Komunikasi Publik dan Pelayanan Informasi, Wasito. 

Lanjutnya dikatakan, pemimpin juga harus memiliki visi ke depan, mengkomunikasikannya dengan baik, jelas dan konsisten kepada seluruh bawahan, sehingga bawahan akan menjalankan tugas dengan baik. Ia juga menambahkan sosok pemimpin yang baik merupakan pribadi yang terbuka dan mau mendengarkan masukan dari anggotanya. “A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way,” ungkapnya mengutip kalimat dari buku The 21 Irrefutable Laws of Leadership karya John Calvin Maxwell. 

Teguh menuturkan pentingnya seorang pemimpin memberi kesempatan bicara pada rekan timnya. “Setiap orang punya hak bicara, tapi yang perlu diingat setiap orang juga berhak untuk didengar. Maka sebagai pemimpin kemampuan mendengar mutlak diperlukan,” tuturnya.

Tidak hanya memberikan pengetahuan umum seputar kepemimpinan, Teguh juga memberikan paparan mengenai kondisi kepemimpinan birokrasi dan apa peran Kementerian PANRB dalam pembenahan kepemimpinan birokrasi. Ia tidak menampik bahwa masih banyak hal yang harus dibenahi dari kualitas pemimpin di negeri ini. Korupsi, kolusi, dan nepotisme menjadi permasalahan yang masih harus diselesaikan.

Meskipun demikian Teguh mengapresiasi para pemimpin daerah yang berhasil melakukan gebrakan di daerahnya masing-masing. Walikota Surabaya Tri Risma Harini misalnya, ia dianggap berhasil membawa Surabaya ke arah yang lebih baik. Di tahun 2018 Surabaya dinobatkan menjadi tiga besar terbaik Sistem Pemerintah Berbasis Elekronik (SPBE) kategori Kota. Tidak berhenti sampai disitu, Teguh juga menyebut nama-nama lain sebagai contoh seperti Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), Ridwal Kamil (Gubernur Jawa Barat), dan Emil Elestianto Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur). 

Tidak hanya mendengaran paparan, para mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk dapat berinteraksi dengan narasumber melalui sesi tanya jawab. Salah satu mahasiswa angkatan 2016, Yudhistira Ega Perdana, bertanya mengenai optimalisasi kepemimpinan di pemerintahan. 

Pada kesempatan tersebut, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Publik, FISIP, UMJ, Mawar yang didampingi Dosen Pendamping, M. Khairul Anwar berharap agar materi yang disampaikan dapat menjadi stimulus dan motivasi bagi mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa. “Kiranya melalui kunjungan ini diharapkan mahasiswa mendapat bekal pengetahuan dalam pengembangan kapasitas keilmuan mereka di bidang administrasi publik,” tutupnya. (p/ab)