Lulusan Ponpes Tak Hanya Bisa Membaca Kitab

By Admin

nusakini.com-- Presiden RI Ir H Joko Widodo melakukan prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Pondok Pesantren Majlis Tafsir Alquran (MTA) di Dusun Tunggul Sari, Desa Pojok, Mojogedang, Minggu (15/7). Ponpes MTA akan dibangun dengan konsep hijau (green concept) di atas lahan seluas kurang lebih 10 hektare. 

Pimpinan Pusat MTA Ustadz Drs Ahmad Sukina menyampaikan di tempat itu akan dibangun ponpes modern green concept dengan total biaya sebesar Rp 50 miliar. Mengingat MTA adalah lembaga dakwah, maka dakwah harus dilakukan secara berkesinambungan. 

“Jalan terus sepanjang masa. Perlu disiapkan generasi penerus untuk melanjutkan tugas dakwah yang harus lebih baik dan lebih canggih. Perlu dipersiapkan pula sarana prasarana yang memadai untuk mencapai tujuan tersebut,” terangnya. 

Ahmad Sukina membeberkan, pembangunan Ponpes MTA dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama akan dibangun fasilitas utama ponpes, meliputi masjid, asrama, dan sekolah yang ditargetkan tuntas selama delapan bulan. Pembagunan ponpes didanai warga MTA dan dibangun oleh alumni SMA MTA Surakarta. 

Ditambahkan, Ponpes modern dengan konsep hijau itu menerapkan sistem Kuliyatul Mu’alimin Al Islamiyyah (KMI) atau setara dengan pendidikan SMP dan SMA yang ditempuh selama enam tahun. Di dalamnya diberikan materi pendidikan umum dan diniyah. Ponpes MTA juga memiliki program khusus menghafal Alquran (tahfidz). 

“Lulusan Ponpes MTA diharapkan bertauhid kuat, berakhlakul karimah, tidak hanya bisa membaca kitab, tapi juga pandai berbahasa Arab dengan fasih. Begitu pula, bisa berbahasa Inggris dengan aktif. Selain itu, hafidzul Quran,” jelasnya. 

Selain melakukan peletakan batu pertama, Presiden RI Ir H Joko Widodo juga melakukan penandatangan prasasti peresmian asrama putri SMA MTA yang berlokasi di Desa Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Asrama putri berlantai empat itu nampu menampung 460 siswi. 

“Asrama putri tersebut dibangun di atas tanah seluas 1.200 meter persegi. Luas bangunannya 3.600 meter persegi. Pembangunan selesai dengan total biaya Rp 15.581.600.000. Semuanya sudah selesai (dibangun),” terang Ahmad Sukina. 

Dia berharap siswa dapat belajar dan istirahat dengan nyaman. Sehingga dapat memacu mereka lebih maju dan lebih betah tinggal di asrama. 

Presiden RI Joko Widodo menuturkan, pembangunan ponpes dan asrama putri tersebut menunjukkan MTA memiliki visi besar dalam dakwah Islam. Hal itu pentig di tengah kondisi saat ini di mana negara Indonesia terkena intervensi atau masukan nilai-nilai budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai ke-Indonesiaan. 

“Pembangunan masyarakat yang berakhlakul karimah, saya kira menjadi pekerjaan besar kita, agar nilai-nilai bangsa kita tidak berubah,” ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara berpesan agar warga muslim terus menjaga tali persaudaraan. Sebab, Indonesia negara besar dan keberagaman suku, agama, bahasa, dan adat istiadat merupakan wujud anugerah Tuhan. 

“Saya mengajak kita semuanya untuk terus merawat ukhuwah Islamiyah kita. Karena memang anugerah Allah SWT yang diberikan kepada kita adalah berbeda-beda suku, agama, bahasa daerah, adat istiadat,” pungkasnya. 

Presiden juga turut andil dalam pembangunan ponpes MTA, yakni dengan membangun sebuah asrama tiga lantai. Pada acara peletakan batu pertama itu, presiden didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dan Forkopimda Jateng.(p/ab)