Foto: LIPI  

nusakini.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjalin kerjasama dengan Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) dalam bidang iptek, khususnya pertahanan dan keamanan. Jalinan kerjasama ini tertuang dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh kedua pihak pada Selasa (31/01/2017) di LIPI Pusat Jakarta.

Penandatanganan tersebut dilakukan langsung oleh Kepala LIPI, Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain dan Sekretaris Jenderal Wantannas, Letjen TNI Nugroho Widyotomo. Hadir dari pihak LIPI dalam acara tersebut, antara lain Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, serta sejumlah pejabat lain jajaran di bawahnya. Sedangkan dari pihak Wantannas, hadir pula sejumlah pejabat di bawah Sekretariat Jenderal lembaga tersebut. 

• LIPI Sebut untuk Hadapi Revolusi Industri 4.0, Pangan Tradisional Harus Adopsi Teknologi
• LIPI Siapkan Regulasi Pengelolaan Mikroorganisme Indonesia
• Pelajar Indonesia Raih Emas di IEYI 2018 India
• LIPI: Perlu Pembangunan Infrastruktur Pariwisata untuk Peningkatan Nilai Tambah
• Kembangkan Budaya Ilmiah, LIPI Lakukan Pembinaan Ilmiah untuk Remaja Merauke

Kepala LIPI menyambut positif kerjasama yang dilakukan antara LIPI dengan Wantannas. “Salah satu fokus kerjasama yang bisa dilakukan adalah bidang ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan, yang dijadikan sebagai bahan short review berupa paper untuk disampaikan ke Presiden,” ungkap Iskandar seperti yang dikutip dari website LIPI, lipi.go.id. 

Iskandar berharap, kerjasama yang terjalin ini bisa terimplementasi dengan baik. Artinya, tidak hanya tertuang dalam dokumen semata, melainkan pelaksanaan di lapangan juga diharapkan berjalan dengan lancer. 

Sekretaris Jenderal Wantannas menuturkan, pihaknya mengapresiasi atas kerjasama yang terjalin dengan LIPI. Ini dikarenakan lembaga penelitian ini merupakan lembaga yang prestisius, yang bertindak sebagai think tank, yang berisi para pakar dan dapat memberikan pertimbangan ke Presiden. 

Nugroho berharap ke depan, lingkup kerjasama bukan hanya masalah Hankam saja, bisa pula lebih meluas lagi ke masalah energi, nuklir hingga kemajemukan Indonesia agar tetap bersatu, tutupnya. (p/mk)