Lewat Program Iptek untuk Daerah, LIPI Dekatkan Teknologi Mineral ke Masyarakat

By Admin

Foto/dokumentasi LIPI  

nusakini.com - Upaya untuk mendekatkan hasil-hasil riset teknologi mineral terus digencarkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Balai Penelitian Teknologi Mineral (BPTM) yang terletak di Tanjung Bintang, Lampung Selatan, Lampung. Upaya ini salah satunya menyasar usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah tersebut lewat program iptek untuk daerah (IPTEKDA).

UMKM merupakan bagian penting penggerak perekonomian masyarakat yang mesti dibantu melalui teknologi agar produknya berdaya saing. “Oleh karena itu, kami berusaha fokus membantu UMKM dari sisi teknologi, misalnya di Lampung ini. Bahkan, didorong terus agar menjadi skala bisnis yang lebih besar,” ungkap Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Laksana Tri Handoko di kegiatan Open House BPTM LIPI pada Selasa (23/5/2017) lalu.

Dengan sentuhan teknologi, maka akan mengangkat setiap potensi daerah yang ada. Sebagai contoh adalah hasil riset mineral yang diterapkan pada UMKM pengolahan produk mineral/logam, pengolahan produk gerabah, dan juga produk pengolahan limbah baja yang sedang dikerjakan di BPTM saat ini.

Driszal Fryantoni, Kepala BPTM LIPI menyambung, penerapan hasil riset mineral pada setiap UMKM adalah perbaikan kualitas pada produknya. “Tahun ini, kami dipercaya melaksanakan tiga kegiatan IPTEKDA, yakni perbaikan kualitas industri gerabah dengan penambahan mineral feldspart (agar produk menjadi lebih kuat), pembuatan ornamen alumunium, dan pengolahan limbah industri baja,” ungkapnya.

Melalui program IPTEKDA, lanjut Driszal, LIPI ingin memberi nilai tambah bagi produk UMKM. Kemudian, pelaksanaan program tersebut merupakan perwujudan sinergitas antara lembaga penelitian dengan UMKM serta stakeholders terkait.

 Dukungan

Dari program IPTEKDA LIPI ini, Pemerintah Provinsi Lampung memberikan dukungannya dan berkomitmen mengembangkan hasil riset yang dilakukan BPTM. “Komitmen kami adalah turut mengembangkan hasil produksi. Kami siap memfasilitasi dalam hal pembiayaan, melalui Dinas Koperasi dan UMKM Lampung,” ujar Kepala Bidang Pengembangan Iptek Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Lampung, Achmad Zoelkarnaen.

Dikatakannya, pengembangan teknologi pengolahan mineral sebaiknya berkolaborasi pula dengan pengembangan pariwisata Lampung. Sebab, Gubernur Lampung saat ini tengah gencar mempromosikan pariwisata. “Misalnya saja, hasil-hasil pengolahan mineral bisa menjadi suvenir atau semacamnya,” sambung Achmad.

Di sisi lain, kalangan UMKM sendiri mendorong agar LIPI lebih intensif lagi membawa teknologinya ke mereka sebab memberikan perubahan signifikan pada produk yang dihasilkan. “Untuk ornamen kerajinan mineral yang kami buat, produknya semakin kuat karena ada tambahan teknologi dalam bahan dan cara pembuatannya,” tutur Zarkoni, pemilik CV Rajawali Ornamen, UMKM binaan LIPI.

Zarkoni menyebutkan, produk-produk yang dihasilkan oleh usahanya adalah produk ornamen untuk pagar rumah, tralis pagar, kerajinan mineral untuk suvenir, serta produk lain sejenisnya. Penggunaan teknologi pengolahan mineral LIPI mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya.

Tak ubahnya seperti Zarkoni, Dede Ismora, pengerajin gerabah di Tanjung Bintang yang juga merupakan UMKM binaan LIPI berterima kasih atas dukungan dan bantuan dari LIPI. “Berkat LIPI, mutu gerabah menjadi meningkat dari segi kekuatannya,” selorohnya. Dari sini, gerabah buatan usaha Dede sekarang lebih diminati masyarakat. (p/mr)