Lepas 54 Peserta Magang Petani Muda, BPPSDMP Siapkan Entrepreneur Pertanian Masa Depan

By Admin


nusakini.com - Lembang - Angkatan I Peserta Magang Petani Muda ke Taiwan siap dilepas oleh Kementerian Pertanian melalui Pusat Penyuluhan Pertanian (Puslutan), Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Jumat (23/8).

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi dalam sambutannya yang diwakili Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya mengatakan para peserta magang diharapkan mampu memjadi entrepreneur dan agen perubahan untuk pertanian Indonesia ke depan. 

"Harapannya, di masa depan peserta magang bisa menjadi enterpreneur muda bidang pertanian, menjadi agen perubahan dan bergerak untuk pertumbuhan perekonomian daerah hingga Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia 2045," ujar Bustanul saat melepas 54 orang peserta magang ke Taiwan. 

Kepada Angkatan I Magang Petani Muda ke Taiwan ini, Kepala BPPSDMP yang diwakilkan oleh Kepala Puslatan tersebut berpesan agar generasi petani millenial ini untuk belajar dan menyerap segala macam ilmu yang dipraktekkan di Taiwan.

"Selain bekerja membantu house farmer disana, kalian juga punya misi khusus yaitu belajar. Kalian harus belajar teknik budidayanya, pengolahan hasil, termasuk cara pengemasan dan pemasaran. Begitu kembali, praktekkan caranya dan jadilah enterpreneur muda yang mampu menggerakkan ekonomi pertanian di daerah kalian," tegasnya.

Lebih lanjut Bustanul menjelaskan upaya magang ini penting untuk melahirkan generasi muda pertanian yang kompeten, profesional dan berdaya saing, guna menghadapi tantangan globalisasi dan indutri 4.0.  Apalagi, pada tahun 2020-2030 Indonesia akan mengalami periode bonus demografi dimana penduduk usia produktif akan mencapai 70%. Hal ini perlu diantisipasi, tentunya tidak hanya dengan menciptakan lapangan kerja yang cukup, namun juga dengan menyediakan tenaga kerja yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha dunia industri (DUDI).

Proses magang para petani muda ini sebenarnya sudah dilakukan Kementan sejak tahun 1984 dengan negara Jepang. Dan di tahun 2019, BPPSDMP mengembangkan kerjasama program magang dengan pemerintah Taiwan. Hal ini dilakukan mengingat Taiwan adalah salah satu negara yang mempunyai teknologi tinggi dalam menghasilkan produk-produk pertanian yang berkualitas ekspor, terutama komoditas hortikultura yang memang menjadi andalan nagara kita di masa depan khususnya untuk sayuran dan buah-buahan.

"Ini angkatan 1 sebanyak 54 orang, kita kerjasama dengan Taiwan akan ada sebanyak 354 orang yang dikirimkan bertahap. Sedang kami persiapkan," tutur Bustanul.

Seleksi Ketat

Proses pelatihan bagi para petani muda generasi millenial di BBPP Lembang ini dilakukan dengan berbagai pendekatan mulai dari aspek budaya, teknis hingga character building.

"Mereka diberikan pelatihan sejak 18 Agustus hingga 31 Agustus 2019. Mereka mempelajari bahasa, budidaya, agribisnis termasuk fisik dan mental. Semuanya sangat dibutuhkan oleh petani muda ini agar bisa mengikuti proses magang di Taiwan," tutur Kepala BBPP Lembang, Kemal Mahfud.

Pelatihan sendiri dilakukan selama 112 jam belajar dengan lama pelatihan 1 jam belajar adalah 45 menit. "Pelatihnya sendiri dari adalah Widyaiswara BBPP Lembang, praktisi, pengajar bahasa taiwan, expert Taiwan dan pembinaan oleh TNI," tuturnya.

Dengan usia rentang usia 19-35 tahun, peserta magang petani muda ke Taiwan ini diharapkan menjadi pelopor pembangunan pertanian maupun wirausahawan muda bidang pertanian.

Sebelum mengikuti pelatihan di BBPP Lembang ini, calon peserta merupakan pilihan dengan seleksi ketat. "Mereka semua alumni atau lulusan dari SMKPP di seluruh Indonesia, kemudian dijaring sesuai dengan peminatan yang mereka inginkan untuk magang di Taiwan," beber Kemal.

Seperti yang diungkapkan oleh peserta magang dari Palembang, Aryo Damar dan peserta dari Majalengka, Siti Aisyah. Menurut mereka, proses seleksinya sangat ketat dan tidak main-main.

"Salah satu syaratnya harus sudah punya usaha pertanian. Dan saat wawancara dilihat minatnya dimana dan seleksinya sangat ketat. Dari Palembang saja cuma 4 orang yang ikut magang," tutur Aryo.

Pelatihan ini akan selesai pada 31 Agustus 2019 dan peserta akan mulai diberangkatkan pada minggu I bulan September 2019 mendatang. (b/eg)