Lembaga Survei Buka Data Quick Count, Ketua Persepi: Prabowo Berani Nggak Buka Datanya

By Admin


nusakini.com - Jakarta - Capres Prabowo diketahui telah mendeklarasikan dirinya sebagai pemenang Pilpres 2019. Prabowo berpegang teguh bahwa kemenangannya berdasarkan hasil rekapitulasi C1 yang dilakukan oleh tim internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Subianto, yang menyatakan kemenangannya dengan angka 62 persen.

Dengan demikian, Prabowo menyeru pada pendukungnya untuk tidak terintervensi oleh hasil lembaga-lembaga survei yang menyatakan kemenangan pasangan capres-cawapres  nomor urut 01 Joko “Jokowi” Widodo-Ma’ruf Amin.

Menanggapi hal itu, Ketua Perhimpunan Survei dan Opini Publik Indonesia (Persepi) Philips J Vermonte menantang Prabowo untuk membuka data internalnya.

“Yang nyuruh buka data, ini kita buka. Sekarang, yang nyuruh mau buka apa, gak?” kata Philips disambut sorak audiens dalam acara Persepi ‘Expose Data Quick Count Pemilu 2019’ di Jakarta Pusat, Sabtu (20/4).

“Dalam penilaian kami, exit poll dan quick count scientific dan ada metodenya, dia bukan abal-abal atau aktivitas menipu penguin-penguin,” ucap Philips.

Persepi berharap, masyarakat terbiasa dengan debat-debat ilmiah sebelum mendeligitimasi hasil survei. Philips pun memastikan jika quick count yang dilakukan lembaga survei adalah aktivitas yang legal

“Aktivitas quick count adalah yang legal melalui hukum kepemiluan, ia berpartisipasi bagi pemilihan umum Indonesia. Berdasarkan Mahkamah Konstitusi (MK) yang tidak boleh bagi kami, dilarang menyiarkan sebelum jam 3 sore,” kata Philips.

Sambil bercanda, Philips yang mengaku orang Minang, mencoba menggambarkan bagaimana proses pengambilan sampel survei seperti mengambil sampel rendang dalam satu kuali.

“Saya orang Minang walaupun namanya Spanyol. Antek asing,” candanya.

“Orang Minang, kalau masak rendang satu kuali ngetes enak apa gaknya pakai sendok, seujung sendok. Bukan kita makan satu kuali terus bisa bilang enak apa gak,” sambungnya.

Sebelumnya, dalam pidato yang bertajuk 'Syukuran Kemenangan Indonesia' di kediamannya di JL. Kertanegara No. 4, Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat (19/4), Prabowo Subianto menyinggung lembaga-lembaga survei dengan mengatakan mereka telah berbohong dalam menghasilkan penghitungan cepat atau quick count Pilpres 2019.

Bahkan Prabowo meminta lembaga-lembaga survei yang menurutnya melakukan kebohongan itu untuk pindah ke Antartika. (b/rajendra)