nusakini.com---Lokasinya tersembunyi menyusuri sungai bengawan Solo. Jalan masuk menuju Desa Bulutigo, Kec. Laren, Kab. Lamongan sempit namun bersih. Rumah warga sudah bagus dengan Masjid megah indikasi masyarakatnya makmur.

Sepanjang jalan sawah terhampar dengan padi tertanam rapi. Air melimpah dan tanahnya subur. Tibalah dilokasi seluas 246 ha dengan padi menguning varietas Inpari 30 dan Ciherang dengan menerapkan teknologi Jarwo Super, ditengah kawasan yang masih menghijau. Hasil panen mencapai 8,2 ton/ha GKG. Denfarm Jarwo Super kerjasama Puslitbangtan dan BPTP Jatim juga dilakukan diareal ini. 

Dengan provitas setinggi itu, petani sangat antusias untuk menerapkan teknologi Jarwo Super, ditambah harga GKP yang didapat cukup tinggi yaitu sekitar Rp 5.700 - Rp 6.000/kg. Tak ada kata paceklik, karena ketersediaan air pun berlimpah yang berasal dari sungai Begawan Solo. Irigasi dan pompanisasi air bengawan Solo telah memakmurkan wilayah ini. 

• Bupati SIak Alfredi : Saya Puas, Hasil Panen Perdana Padi Tahun ini Jauh Lebih Baik
• Gubernur Papua Barat Canangkan Gerakan Percepatan Tanam Padi
• Kunjungi Karawang, Mentan Panen Padi Pastikan Pangan Aman
• Gubernur Jatim: Surplus Beras Sampai Agustus 1.5 juta Ton
• Di Tengah Kekhawatiran Krisis Pangan, Pagelaran, Pandeglang, Panen Raya

Hadir pada acara panen raya tanggal 8/1/2018 Kapuslitbangtan, BPTP Jatim, Balitkabi Malang, Kabid TPH Kab. Lamongan, Camat Laren, Danramil Laren, Kades Laren, Kepala POPT Laren, Kepala UPTD Laren, Kasie Produksi, PPL, Mantri Tani, Babinsa TNI, BPSB, Penyuluh swadaya, dan regu tanam Jarwo Super Desa Bulutigo. 

Camat Laren menyatakan bahwa lahan di Kecamatan ini termasuk Desa Bulotigo merupakan lahan yang produktif dengan IP 300, dan petani biasa melakukan panen setiap bulan. Potensi hamparan di Kecamatan Laren sebesar 1.268 ha.

Pemerintah daerah pun fokus untuk mendukung kegiatan pertanian melalui dana Desa untuk Jaringan Irigasi dan Jalan usaha tani. Kabid Pangan Distan Lamongan mengharapkan combine harvester dan Pompanisasi air bengawan skala besar untuk tingkatkan IP dan Produksi. Hama tikus masih menjadi masalah dan intensitas serangan tinggi pada bulan ini. Petani berupaya keras mengendalikannya dengan racun, pagar listrik dan perangkap. 

Pada kesempatan ini, Kapuslitbangtan memberikan semangat kepada petani untuk terus menanam dengan target swasembada tanpa import. Ini sangat memungkinkan dengan melihat potensi yang dimiliki di Kecamatan Laren, khususnya di Desa Bulutigo ini.

Dalam pengendalian hama wereng, Kapuslitbangtan menyarankan untuk menggunakan inpari 13, 31, dan 33. Beliau juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan segala kebutuhan produksi, dengan memberikan bantuan saprodi, termasuk memperbaiki sarana irigasi. Pemerintah sangat serius membela petani dengan berbagai program bantuan benih, pupuk, alsintan dan asuransi. *Tak ada alasan impor beras*.(p/ab)