Foto/Net    

nusakini.com - Calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Djarot Syaiful Hidayat melakukan silaturahmi ke kantor PWNU, Jakarta Timur.

Menurut Djarot, kunjungannya ini hanya sebatas silaturahmi semata. Pasalnya, organisasi keagamaan terbesar di Indonesia ini tidak terlibat dalam urusan politik praktis.  

"Sebagai organisasi NU tidak pernah dukung mendukung, jadi enggak boleh," kata Djarot di Kantor PWNU Jakarta Timur, Sabtu (8/4/2017). 

• Ketua NU Makassar, KH.Kaswad Sartono Dijadwalkan Jadi Khatib Salat Idul Fitri 1445H/2024 di Lapangan Karebosi
• Warga Mariso dan Tamalate jadi Target Penyaluran Zakat Fitrah oleh DKM 99 Asmaul Husnah
• MWC NU Gelar Halaqah Ramadan Bareng PMI: Setetes Darah Bukti Cinta kepada Sesama
• Lahir Pengurus Ranting Baru di Acara Halaqah Ramadan MWC NU Tamalanrea
• Meriahnya Acara Puncak Halaqah Ramadan PCNU Makassar di Masjid Darul Ma'arif

Djarot menambahkan, secara organisasi NU tidak boleh untuk mendukung orang perorang dalam pilkada. 

"Tidak boleh. Tetapi warga nahdliyin-nya itu boleh untuk mendukung dan di beri kebebasan untuk mendukung," tuturnya. 

Sementara itu, Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz mengatakan sejak zaman Presiden Republik Indonesia ke-4 yaitu Abdurrahman Wahid (Gusdur) NU tidak melakukan politik atau ikut berpolitik. 

"Sejak jaman Gus Dur tidak berpolitik, tapi kita membebaskan untuk anggota NU untuk berpolitik sebagai pribadi bukan sebagai organisasi," ujarnya. 

"Saya pernah berada di PBNU, dan saya tahu betul sistemnya," kata Djan Fariz. (b/mk)