Kunjungi Kota Sorong, Diplomat Internasional Belajar Tentang Pentingnya Interfaith Dialogue

By Admin

nusakini.com--- Peserta Sesparlu Internasional ke-17 bersama dengan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Sorong mengadakan kegiatan Interfaith Dialogue: Embracing Diversity of Religion, the Key to a Peaceful World, di Sorong, Papua Barat akhir pekan lalu.

Acara dibuka oleh Pdt. Andrikus Mofu sebagai ketua FKUB Sorong. Para peserta mendapatkan informasi tentang bagaimana tantangan dan upaya para pemimpin agama di Sorong untuk menjaga keharmonisan kehidupan beragama melalui dialog dan kerja sama dengan berbagai pihak. 

Kota Sorong adalah kota pertama yang dikunjungi di Papua. Sebagai kota pelabuhan di Papua, kota Sorong sering dipandang sebagai gerbang menuju Papua. Kota ini juga tempat transit bagi wisatawan yang menuju Raja Ampat, tempat wisata selam yang dianggap sebagai yang terindah di dunia. Kota Sorong ternyata bukan hanya menawarkan potensi ekonomi dan wisata, tetapi juga sebagai model dialog antar-agama (interfaith dialogue) yang dapat menjadi contoh bagi kerukunan umat beragama. 

Dalam acara tatap muka dan dialog tersebut, para peserta Sesparlu Internasional mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman penerapan kerukunan beragama di negara masing-masing. Ms. Katira, diplomat Azerbaijan, mendapatkan kesempatan pertama berbagi pengalaman tentang keragaman agama yang ada di negaranya dan bagaimana upaya pemerintah dan pemimpin agama menjaga kerukunan. 

Presentasi dilanjutkan peserta dari Fiji yang meyakini bahwa interfaith dialogue adalah proses yang harus terus dilakukan untuk mencapai kerukunan umat beragama. Sedangkan peserta dari Myanmar menyimpulkan bahwa konflik yang terjadi disebabkan oleh tidak adanya dialog antar pemimpin agama dalam mengantisipasi konflik. 

Selanjutnya bergantian peserta dari Papua Nugini, Vanuatu, Cambodia, Vietnam, Myanmar, Korea Utara dan Solomon Islands menyampaikan pengalaman yang beragam dalam kehidupan beragama di negara masing-masing. Peserta Sesparlu dari Indonesia berperan sebagai penerjemah untuk membantu kelancaran acara. Kesimpulan yang dapat ditarik dari berbagai presentasi peserta yaitu pentingnya negara menghormati kebebasan beragama dan peran para pemimpin agama untuk saling menjaga komunikasi dan bersikap moderat. 

Sesparlu Internasional merupakan kegiatan pelatihan untuk diplomat senior dari Indonesia dan manca negara yang telah dibuka oleh Sekjen Kemlu pada 10 Oktober 2016. Setelah satu minggu mengikuti kegiatan kelas di Jakarta, Sesparlu Internasional memulai kunjungannya ke Papua sejak 16 Oktober 2016. Kunjungan ini merupakan bagian untuk belajar dan memahami langsung potensi ekonomi dan sosial budaya Indonesia, sehingga para peserta dari dapat mengembangkan informasi potensi tersebut menjadi kerja sama diplomasi yang nyata antara Indonesia dengan negara masing-masing peserta internasional. (p/ab)