Kuliner dan Tarian Daerah Indonesia Diminati dalam Acara Circo Moda 2017

By Admin

nusakini.com--​Untuk kedua kalinya KBRI Quito kembali berpartisipasi dalam kegiatan Circa Moda yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan hari jadi Kota Cuenca atau Santa Ana de los cuatro ríos de Cuenca ke-460.

Kota Cuenca merupakan Ibukota Provinsi Azuay dan terletak di ketinggian 2560 mdpl, merupakan kota terbesar ketiga di Ekuador. Kegiatan Circo Moda yang dilakukan setiap tahunnya bertujuan untuk menggelar produk-produk kreatif, baik kerajinan tangan, seni dan budaya maupun kuliner. 

Seperti tahun lalu, KBRI Quito bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan KBRI Quito membuka stand di Circo Moda 2017 dengan menampilkan informasi-informasi pariwisata Indonesia, produk kerajinan tangan serta beberapa masakan khas Indonesia untuk diperkenalkan kepada masyarakat Ekuador khususnya di Kota Cuenca. Selain itu, KBRI Quito juga menampilkan tari-tarian Indonesia yang sudah ditunggu-tunggu oleh pengunjung Circo Moda yang berlangsung pekan lalu.

Puruhita Moestaryati atau Ita yang pernah tinggal di Cuenca selama 1,5 tahun dan saat ini bermukim di Mexico City, khusus diundang untuk menampilkan tari-tarian Indonesia selama kegiatan Circo Moda berlangsung. Pada acara pembukaan Circo Moda tanggal 13 April 2017 yang dibuka resmi oleh Duta Besar RI Quito sebagai tamu kehormatan, Ita menampilkan Tari Merak yang mendapatkan sambutan hangat dari ratusan pengunjung Circo Moda.

Meskipun hujan mengguyur deras Kota Cuenca hari itu, namun antusiasme masyarakat dan pengunjung untuk mendatangi Circo Moda tidak berkurang. Stand Indonesia yang tampil semarak dengan berbagai dekorasi khas Indonesia seperti wayang dan payung Bali pun menjadi pusat perhatian pengunjung. Selain tari Merak, juga ditampilkan tari piring dari Sumatera Barat dan pada saat penutupan ditampilkan tari Gantar dari Kalimantan. 

Dubes Diennaryati Tjokrosuprihatono dalam sambutan singkatnya di acara pembukaan Circo Moda menyampaikan bahwa keikutsertaan KBRI Quito ini merupakan kesempatan baik untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Cuenca.

Melalui tarian, kerajinan tangan, makanan serta informasi-informasi pariwisata yang ditampilkan selama Circo Moda, diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih luas mengenai Indonesia yang bagi sebagian besar masyarakat Ekuador dianggap sangat jauh. Namun jarak yang jauh tersebut diharapkan tidak menjadi penghalang bagi masyarakat kedua bangsa untuk lebih saling mengenal.​ 

Selama kegiatan berlangsung 4 hari, kuliner khas Indonesia seperti nasi rendang, mie goreng, singkong goreng serta pisang karamel ramai diserbu pengunjung. Begitu pun dengan produk-produk kerajinan tangan dan batik yang diserbu pengunjung.

Kemeja batik baik lengan pendek maupun panjang menjadi primadona dalam gelaran Circo Moda 2017. Cukup banyak pengunjung yang meminta agar kemeja batik dapat ditemukan dengan mudah di Cuenca. Ke depan diharapkan gelaran Circo Moda ini dapat menjadi pintu masuk bagi pemasaran produk-produk khas Indonesia khususnya batik.(p/ab)