KTHAM PBB: Indonesia Terus Wujudkan Upaya Progresif HAM dan Pertahankan Peran Role Model di Kawasan

By Admin

nusakini.com--Demikian disampaikan Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (KTHAM), Mr. Zeid Ra'ad Al-Hussein, pada saat media briefing di hadapan puluhan media asing dan lokal di Jakarta. Media briefing ini sekaligus mengakhiri kunjungan kerja 4 hari KTHAM di Indonesia atas undangan Pemerintah Indonesia. 

Mr. Zeid menekankan juga sejumlah tantangan HAM yang Indonesia hadapi dan tangani. Namun semua negara anggota PBB memiliki tantangan HAM tersebut, baik persoalan terkini ataupun terkait HAM masa lalu. 

Hal yang sangat diapresiasi KTHAM dalam kunjungan ini adalah keseriusan Indonesia dalam mengemban tanggung jawab HAM-nya. Indonesia telah secara terbuka menunjukkan kemampuannya untuk dialog konstruktif dan kesediaan untuk berkolaborasi dalam menjamin pemajuan dan perlindungan HAM untuk semua. 

Mr. Zeid menegaskan juga agar Indonesia terus memanfaatkan momentum positif dan budaya toleransi yang mendarah daging di Indonesia. Hal tersebut dan akal sehat masyarakat Indonesia dapat mengalahkan populisme dan opportunism politik saat ini. Ditekankan pula oleh Zeid bahwa sejak kunjungan Komisaris Tinggi HAM sebelumya pada tahun 2012, Indonesia telah memenuhi potensi positifnya untuk menjadi demokrasi yang hidup. Zeid juga sangat yakin bahwa Indonesia dapat terus memperbaiki situasi HAM terlepas dari tantangan yang ada karena kuatnya budaya toleransi masyarakat Indonesia. 

Dalam 4 hari kunjungan kerjanya di Jakarta, Mr. Zeid telah diterima oleh Presiden RI dan melakukan pertemuan dengan 7 Menteri dan pejabat setingkat Menteri. Mr. Zeid juga melakukan pertemuan dengan Komnas HAM dan berbagai Komnas tematis HAM lainnya, perwakilan masyarakat sipil, penggiat/advokat HAM, media, dan aktivis lingkaran perempuan Indonesia. Di samping itu Mr. Zeid juga berinteraksi dengan stakeholders HAM di kawasan di Kementerian Luar Negeri dalam forum Jakarta International Conversation on Human Rights dan Workshop Regional Bisnis dan HAM. 

Dalam interaksi dengan stakeholders HAM di kawasan tersebut, Zeid menyampaikan bahwa Indonesia perlu mempertahankan reputasi internasionalnya sebagai negara yang toleran dan role model sebagai negara Islam terbesar di dunia dalam penanganan isu HAM. Dalam kesempatan lainnya Zeid, juga mengapresiasi peran Indonesia dalam membantu penyelesaian masalah pengungsi Rohingya dari Myanmar. 

Sejumlah isu HAM telah dibahas secara terbuka dengan Presiden, para Menteri dan stakeholders HAM nasional meliputi antara lain revisi KUHP, pelanggaran HAM masa lalu, hukuman mati untuk kejahatan narkoba, kekerasan dalam industri bisnis, isu Papua serta diskriminasi terhadap LGBT dan kelompok agama. 

Dalam pertemuannya dengan kalangan Pemerintah, Zeid juga telah mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif, termasuk dengan kemajuan dan inisiatif kebijakan HAM yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, dan merekomendasikan sejumlah kerjasama dan dialog antara KTHAM dan Pemerintah Indonesia. (p/ab)