KRI Tawau Luncurkan Sistem Pelayanan dan Perlindungan Berbasis Hand Phone

By Admin

nusakini.com--“Yang jauh didekatkan, yang dekat semakin didekatkan”, adalah perumpamaan yang menjadi tujuan Konsulat Republik Indonesia (KRI) Tawau dengan meluncurkan Datlini dan SMS Progress, dua program sistem pelayanan dan perlindungan berbasis handphone di kantor KRI Tawau, Kamis (3/11/16). 

Ujo Sutoyo, Staf Teknis Imigrasi KRI Tawau, menjelaskan, “Datlini atau Pendataan dan Perlindungan WNI (Datlini) adalah aplikasi berbasis android yang dapat diunduh secara gratis di Google Play Store. Minimnya ketersediaan data dan informasi mengenai WNI di wilayah kerja (wilker) KRI Tawau di Tawau, Lahad Datu, Semporna dan Kunak mengakibatkan KRI Tawau kesulitan untuk melakukan kegiatan perlindungan. “ 

“WNI juga dapat diuntungkan dengan Datlini, karena dapat memudahkan WNI untuk lapor diri maupun penyampaikan pengaduan mengenai berbagai permasalahan yang dialami oleh WNI”. 

“Dari sistem lapor diri yang sudah ada dan data permohonan paspor, KRI Tawau telah mengidentifikasi sekitar 251.000 WNI di wilker Tawau. Namun, mengingat sistem tersebut mengharuskan WNI datang secara langsung ke kantor KRI atau mengharuskan WNI menggunakan komputer untuk lapor diri online, jumlah tersebut diperkirakan tidak mewakili kenyataan di lapangan,” paparnya. 

Satu program lain yang diluncurkan oleh KRI Tawau adalah SMS Progress. SMS Progress adalah sistem pelayanan paspor yang dapat digunakan oleh WNI yang ingin tahu progress atau perkembangan pengurusan paspornya, jelas Ujo. Mengingat sistem pelayanan kepasporan KRI Tawau sudah terkoneksi dengan Jakarta, seringkali terjadi berbagai kendala sistem yang mengakibatkan paspor tidak dapat selesai dalam 1 hari. Bagi WNI yang ingin mengetahui perkembangan proses permohonan paspornya, dapat mengirimkan SMS ke nomor 01125279996 berisikan nomor permohonan paspor. 

“SMS progress ini murah, karena hanya 12 Sen Ringgit Malaysia. Praktis, karena WNI tidak perlu datang bolak-balik ke kantor KRI Tawau untuk menanyakan perkembangan permohonan paspornya. Kami juga berharap, SMS progress dapat mencegah keberadaan calo”, jelas Ujo. 

Menyambut peluncuran kedua aplikasi ini, Konsul RI Tawau, Krishna Djelani, menyampaikan, “Datlini adalah sebuah inovasi dan merupakan salah satu bentuk penguatan sistem pendataan sekaligus deteksi dini dalam memberikan perlindungan kepada WNI di wilker KRI Tawau. Kedua sistem, baik Datlini dan SMS Progress adalah bukti komitmen KRI Tawau dalam memberikan perlindungan dan pelayanan prima bagi semua WNI di wilker KRI Tawau, baik yang prosedural maupun tidak”. 

Dalam rilis yang diterbitkan oleh KRI Tawau disebutkan beberapa contoh pelayanan dan perlindungan WNI oleh KRI Tawau, antara lain: pemulangan WNI dari shelter, deportasi, konsultasi (ketenagakerjaan, perlindungan, keluarga), bantuan penguburan dan pemulangan jenazah, bantuan persidangan serta bantuan klaim asuransi. 

Letak Tawau yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Utara, khususnya Nunukan dan Sebatik, menjadikan Tawau sebagai ”pintu masuk” maupun ”pintu keluar” WNI yang ingin mencari pekerjaan ke Malaysia. Sebagian besar WNI tersebut tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah undocumented. Diperkirakan sebanyak 200 ribu WNI undocumented maupun overstayers berada di wilayah Sabah Malaysia. (p/ab)