Kontribusi Sektor ESDM Diproyeksikan Tumbuh 35% Pada Akhir 2017

By Admin

nusakini.com--Peran sektor Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam perekonomian nasional, salah satunya tercermin dari kontribusinya terhadap penerimaan negara. Nilai tersebut bersumber dari Pajak Penghasilan (PPh) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) subsektor Minyak dan Gas Bumi (Migas), Energi Baru Terbarukan (EBT), juga Mineral dan Batubara (Minerba). Sempat melemah pada tahun 2016 (Rp 111,97 T), kontribusi sektor ESDM kembali mencatatkan kenaikan 6% hingga bulan September 2017, dan diproyeksi akan terus naik hingga 35% pada akhir tahun 2017 ini. 

Subsektor migas masih mencatatkan angka penerimaan Negara tertinggi dibanding dua subsektor lainnya. Bahkan, dibandingkan tahun lalu, hingga September 2017 kontribusi Migas mengalami kenaikan sekitar 10,25% menjadi Rp 92,43 T. Kenaikan harga minyak dunia yang sebelumnya sempat melemah turut menjadi faktor penyebab naiknya kontribusi ESDM terhadap penerimaan negara di tahun 2017 yang mencapai 118,69 T. 

Capaian tersebut lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang berada pada angka Rp 111,97 T. Penerimaan Negara dari ketiga subsektor ESDM diproyeksikan meningkat kembali hingga akhir tahun 2017, masing-masing mencatatatkan angka sebagai berikut: Migas Rp 118,44 T, EBT Rp 0,66 T dan Minerba pada nilai Rp 32,40 T. 

Tiga tahun terakhir (2014-2016) menjadi ujian bagi industri migas secara global. Turunnya harga minyak bumi yang berimbas kepada menurunnya produksi, menjadi pangkal gayung sambut penurunan kontribusi ESDM terhadap penerimaan negara. Berbagai skema dilakukan oleh pemerintah guna meningkatkan investasi di sektor ESDM, dari penyempurnaan peraturan perundang-undangan hingga pemberian insentif bagi investor migas. (p/ab)