Konjen RI Berikan Pelatihan Kepemimpinan pada Siswa SID

By Admin

nusakini.com-- "Kepemimpinan itu adalah kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi dan mengarahkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan bersama. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu menuntun, mengarahkan, dan memerintahkan orang lain atau kelompoknya untuk mencapai suatu tujuan bersama," demikian ujar Konjen RI Davao City Berlian Napitupulu dalam Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) Sekolah Indonesia Davao di Isla Reta, Davao City, akhir pekan lalu.

"Ada 5 skill yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik yaitu personal skill, communication skill, thinking skill, delegation skill, dan desicion making skill" lanjut Konjen Berlian. 

Lebih lanjut Konjen Berlian menegaskan, "Walau ada orang yang mengatakan pemimpin itu dilahirkan, tapi saya lebih percaya bahwa pemimpin itu diciptakan. Dalam sejarah dan kenyataannya lebih banyak orang yang menjadi pemimpin berasal dari rakyat biasa dan bukan siapa-siapa, sebagaimana halnya Presiden RI saat ini." 

Menurut saya, seorang pemimpin adalah orang biasa yang mengerjakan hal-hal yang luar biasa yang mengubah lingkungannya. Jadi tidak masalah apapun posisimu dan bagaimanapun keadaanmu, selama kamu berkreasi/berinovasi dan mengubah lingkunganmu, kamu telah menjadi pemimpin bagi dirimu sendiri dan lingkunganmu," demikian pungkas Konjen Berlian Napitupulu. 

Usai memberikan paparan kepemimpinan, Konjen RI memimpin latihan kepemimpinan dalam bentuk permainan yang diikuti oleh seluruh siswa SMP dan SMA SID (Sekolah Indonesia Davao). 

Dalam permainan tersebut para siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Masing kelompok diberi tugas berbeda-beda dengan waktu hanya 12 menit. 

Permainan tersebut dimaksudkan untuk mengajarkan langsung bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik, yang bisa berkomunikasi dengan tim nya, disiplin, mendelegasikan tugas kepada timnya dan bisa menyelesaikan tugas dan tujuan bersama dalam waktu yang sangat terbatas.​

Semua peserta harus ikut serta dan diberi peran dimana pun posisinya baik sebagai pemimpin di depan, pengurus di tengah-tengah maupun anggota di bagian belakang. "Sebagaimana semboyan ahli pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara yang mengatakan: "Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani" yang artinya di depan memberikan teladan, di tengah memberikan semangat, dibelakang memberikan dorongan," ujar Konjen Berlian menutup permainan kepemimpinannya. (p/ab)