Komitmen Tingkatkan Pelayanan Umum, KESDM Berikan Pelatihan Gratis ke Masyarakat Daerah Penghasil Migas

By Admin

nusakini.com--Perubahan beberapa unit satuan kerja di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi Badan Layanan Umum (BLU) mendorong peningkatan pelayanan publik. Salah satunya melalui pemberian bantuan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang difokuskan kepada masyarakat yang berada di daerah penghasil sumber minyak dan gas bumi (migas).  

Berlokasi di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Migas Cepu, Pemerintah melatih keterampilan bidang migas ke masyarakat di daerah tersebut secara gratis. Pembekalan tersebut dimaksudkan supaya masyarakat di sekitar daerah penghasil migas menjadi pemain utama dalam mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki. 

Kepala PPSDM Migas, Wakhid Hasyim menjelaskan, penyiapan sumber daya manusia di wilayah berpotensi migas merupakan investasi terpenting dalam pengelolaan sektor migas. Terlebih sesuai arahan Menteri ESDM Ignasius Jonan yang menitikberatkan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN) harus dikembalikan lagi kepada masyarakat. 

"Biasanya Pemerintah Daerah minta Corporate Social Responsibility (CSR) itu untuk bangunan dan jarang untuk pelatihan. Ini memasuki tahun ketiga, kami berikan diklat tanpa dipungut biaya," jelas Wakhid pekan lalu (23/7) di Aula PPSDM Migas Cepu, Blora Jawa Tengah. 

Program ini pun langsung diapresiasi oleh Pemerintah Daerah sebagai bagian dari penerima manfaat, seperti Kabupaten Natuna, Kabupaten Bojonegoro, Kota Palembang serta Universitas Pattimura Maluku. "Alhamdulillah akhirnya tahun 2018 ini, Natuna masuk sebagai peserta Diklat yang diselenggarakan oleh Kementerian ESDM melalui PPSDM Migas," ungkap Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti di kesempatan yang sama. Ia berharap Natuna terus mendapatkan kouta di tahun mendatang seiring persiapan menyambut pengembangan Blok Natuna. 

Kementerian ESDM sendiri memprioritaskan Kabupaten Natuna mendapatkan pelatihan bidang Pengawasan SPBU di tahun ini. Kondisi ini mempertimbang lantaran hingga saat ini di Kabupaten Natuna belum terdapat Pengawas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Terlebih para pemilik SPBU di Natuna, belum memiliki karyawan yang sudah mendapatkan sertifikat operator SPBU. 

Sebagai informasi, minggu lalu PPSDM Migas telah melatih 120 putra daerah asli dari empat daerah penghasil migas tersebut. Mereka digembleng untum menjadi tenaga terampil di bidang pengawas operator SPBU, operator scaffolding, operator pesawat angkat unit mobile crane dan juru las (welder). 

Sepanjang tahun 2018, selain keempat kategori tadi, PPSDM Migas juga tengah membuka peluang kepada masyarakat umum untuk andil serta dalam meningkatkan keahlian di bidang juru ukur seismik, Health, Safety dan Environment (HSE) Seismik, operator pengawas angkat unit rigger dan operator K3. 

Melalui bantuan diklat tersebut, membuat masyarakat yang berada di daerah terdampak industri migas tidak hanya menjadi "penonton di tengah keramaian" atau "tamu di rumah sendiri". Kini mereka bisa turut andil dalam pelaksanaan proyek perminyakan di daerah mereka.(p/ab)