nusakini.com-Bali-Ketua Umum PSSI, Joko Driyono menegaskan sudah menggandeng pihak luar seperti polisi saat menghadapi kasus pengaturan skor seperti yang marak saat ini. Joko Driyono yang menggantikan Edy Rahmayadi, menyebut ini merupakan satu di antara bagian dari kerja PSSI yang mengambil keputusan secara kolektif kolegial (memutuskan solusi secara bersama). 

Joko menambahkan, PSSI sudah memerangi match fixing, jauh sebelum kasus ini mencuat ke publik. Bahkan, pada 2017, PSSI sudah membentuk integrity departement atau departemen integritas untuk menekan praktik-praktik manipulasi skor di semua level kompetisi di bawah PSSI, dari level liga amatir sampai profesional.

"Pembentukan departemen integritas ini sesuai arahan FIFA pada 2017. Tim ini sesuai dengan rekomendasi anggota Komite Eksekutif PSSI. Kemudian terbentuk tim Adhoc. Tim bertugas merespons match fixing dan bekerja sama satu tahun," kata Joko.

Dalam bertugas, tim ini bersinergi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan INTERPOL. Bahkan, menurut Joko, MoU antara PSSI dan Polri beserta Interpol sudah terjalin untuk memerangi kecurangan-kecurangan di lapangan hijau. 

Joko meminta publik tetap berpikiran positif. Jangan mengaitkan keputusan Edy dengan skandal penganturan skor. "Semua keputusan dia, harus mendapat respons positif, sebagai babak baru pengelolaan PSSI," kata Joko.(b/ab)