nusakini.com--Kolaborasi antara kedua musik gamelan jawa yang bernuansa halus dan lembut dapat berkolaborasi dengan musik foklore Argentina mendapat sambutan yang meriah dari warga Argentina pada pertunjukan antara Sang Bagaskara (Group Gamelan KBRI Buenos Aires) dengan seorang seniman bernama Memo Vilte di La Trastienda Samsung, yang berada di kawasan San Telmo, rumah dan kampung asal tango di Buenos Aires, pekan lalu. 

Memo Vilte adalah seorang bintang karnaval, musisi dan komposer profesional dari Propinsi Jujuy, Argentina yang dalam pertunjukannya banyak membawakan lagu-lagu dan musik foklore yang khas dibawakan saat perayaan karnaval di Argentina. 

Ide kolaborasi ini berawal dari Pertemuan Memo Vilte dengan Group Gamelan Sang Bagaskara di Kedutaan Besar RI di Buenos Aires. “Memo tertarik dengan musik gamelan dan ingin menggabungkannya ke dalam salah satu lagu yang akan dibawakannya”, jelas Dubes RI Niniek Kun Naryatie. 

Kami juga sempat terkejut karena lagu yang akan dikolaborasikan dengan gamelan ternyata berjudul “ASEAN Mercosur”, sambung Dubes Niniek. Proses latihan berlangsung sangat singkat yaitu hanya 2 kali pertemuan untuk bisa “mengawinkan” dua kelompok instrumen musik yang berbeda yaitu musik diatonis dengan musik pentatonis yaitu Gamelan Jawa. 

“Kami sangat senang dengan sambutan meriah para penonton saat gamelan dimainkan dan dipadukan dengan lagu ASEAN Mercosur yang diciptakan oleh Memo Vilte sendiri”, ungkap Sudiharto pengajar gamelan di KBRI Buenos Aires sekaligus anggota kelompok Sang Bagaskara. 

Kemeriahan juga ditambah dengan kehadiran para kepala perwakilan negara anggota ASEAN di Buenos Aires pada konser tersebut yang mengajak para penonton untuk bergandengan tangan dengan cara khas ASEAN. 

“Kolaborasi yang bertema ASEAN Mercosur ini adalah sebuah upaya untuk lebih mengenalkan ASEAN dan tentu saja seni budaya Indonesia kepada masyarakat Argentina”, pungkas Dubes Niniek. Diharapkan, proses kolaborasi ini akan diikuti dengan kolaborasi-kolaborasi selanjutnya yang nantinya akan memberikan nilai positif bagi keberadaan musik gamelan di Buenos Aires, Argentina. 

Bagi Memo Vilte sendiri, keberadaan gamelan merupakan salah satu contoh bahwa musik merupakan jembatan budaya yang dapat menghubungkan masyarakat dan kawasan dalam satu harmoni. “Saya berterima kasih atas kesediaan untuk berkolaborasi dengan kita dan menunjukan bahwa walaupun jauh kita semua bersaudara di bawah langit yang sama”, ungkap Memo kepada KBRI Buenos Aires. 

Kata persaudaraan di bawah langit yang sama atau “unidos bajo mismo sol” merupakan penekanan utama dalam lagu ASEAN Mercosur ini, sambung Memo. (p/ab)