nusakini.com--KJRI Toronto untuk kedua kalinya telah berpartisipasi pada pameran pariwisata "Toronto Outdoor Adventure Show" 2018, yang diselenggarakan di The International Centre, Toronto, Ontario pada tanggal 23 - 25 Februari 2018 lalu. Pameran bisnis rekreasi terbesar di Kanada ini dilangsungkan tiap tahun dan menawarkan beragam tujuan pariwisata di seluruh dunia serta berbagai perlengkapan wisata alam. 

Untuk mengoptimalisasikan partisipasi dan promosi pariwisata Indonesia, KJRI Toronto menggandeng Silk Holidays, agen wisata setempat yang menawarkan paket liburan ke Indonesia dengan harga cukup bersaing. Taktik ini terbilang cukup sukses melihat pengunjung booth Indonesia yang diperkirakan mencapai 1.700 orang selama 3 (tiga) hari pameran, dengan potensi transaksi sebesar CAD 15.000. 

• Gurihnya Oseng Tempe Mendukung Promosi Pariwisata di Frankfurt
• Kemeriahan Bazar Indonesia di San Francisco
• Pengunjung Banjiri Wisata Kuliner Indonesia, Makanan Khas Nusantara Laris Manis Diborong Warga
• Konsulat RI Tawau Gelar Promosi Budaya, Pariwisata, dan Kuliner “The Beauty of Indonesia
• Ribuan Pengunjung Padati Keraton 2022, Festival Budaya Indonesia Terbesar di Pantai Barat Amerika Serikat

Di samping itu, KJRI juga bekerja sama dengan Indofood perwakilan Kanada dalam menarik minat pengunjung untuk menghampiri booth Indonesia. Sebagai bagian dari usaha promosional dalam memperkenalkan produk kenamaan Indonesia ini, Indofood membagikan goodie bag berisi sampel mie instan dan brosur pariwisata Indonesia. Tercatat sebanyak 900 goodie bags telah terbagikan kepada para pengunjung booth, selama pameran berlangsung.  

Lebih lanjut lagi, dari interaksi dengan para pengunjung pada saat pameran diketahui bahwa sebagian besar pengunjung booth sudah cukup mengenal Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata dunia yang cukup masyhur, terutama di kalangan para pecinta alam dan wisata adventure.

Banyak diantara pengunjung yang mendatangi mendatangi booth Indonesia setelah melihat iklan pariwisata Indonesia pada jaringan kereta bawah tanah Toronto selama bulan Januari-Februari. Beberapa pengunjung lainnya bahkan sudah beberapa kali berwisata ke Indonesia, dan berniat mengeksplorasi tempat-tempat wisata di Indonesia lainnya yang belum banyak dikunjungi turis. (p/ab)