KJRI Guangzhou Promosikan Potensi Investasi, Perdagangan Kosmetik

By Admin

nusakini.com--Konsul Jenderal Ratu Silvy Gayatri, menjadi pembicara utama dalam briefing ASEAN: Opportunity and Risk Management yang diselenggarakan Guangdong Chamber of Daily Used Chemical di Baiyun International Convention Center pekan lalu.

Acara ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan untuk perusahaan Tiongkok yang tertarik untuk berinvestasi dan mengembangkan potensi kerja sama dengan negara-negara ASEAN. 

"Kegiatan ini sejalan dengan prinsip Belt Road Initiative dan kebijakan "Chinese Enterprises Go Abroad" yang mendukung diversifikasi investasi Tiongkok di emerging economies," tutur Konjen Gayatri. 

Dalam briefing, Gayatri menyampaikan perkembangan terkini perekonomian dan iklim investasi Indonesia yang kondusif. Mengenai industri kosmetik, statistik menunjukkan bahwa industri kosmetik memiliki pertumbuhan yang menjanjikan dengan rata-rata 9,67 persen pada periode 2010-2015, dengan nilai 13,9 milyar Rupiah. 

"Indonesia memiliki pondasi industri kosmetik yang solid, pasar domestik yang terus tumbuh, sumber daya manusia yang berkualitas, dan bahan baku yang melimpah. Masyarakat Indonesia memiliki pilihan produk kosmetik produksi dalam negeri yang berkualitas, antara lain Viva, yang berdiri sejak tahun 1960-an, Mustika Ratu dan Sariayu, yang berbahan rempah tradisional Indonesia, dan Wardah, kosmetik halal yang menyasar komunitas muslimah," paparnya di hadapan 60 lebih peserta. 

Pemerintah Indonesia, lanjutnya, juga memberikan dukungan terhadap industri kosmetik, khususnya di bidang modernisasi mesin, dengan memberikan insentif untuk impor mesin. 

"Dengan pertumbuhan yang menjanjikan, industri kosmetik di Indonesia memiliki potensi investasi yang besar. Tiongkok yang memiliki teknologi industri advanced, dapat mendukung perkembangan tersebut melalui investasi yang tepat dan menguntungkan bagi kedua belah pihak," tambah Konjen Silvy saat menjelaskan peluang dan kebijakan investasi Indonesia. 

Pembicara yang juga hadir yaitu Sekjen Guangdong Enterprises Association for Foreign Economic Cooperation, GM China Indonesia Economic and Trade Cooperation Zone Co. Ltd. (perusahaan yang memiliki investasi di Kawasan Industri Terpadu Indonesia China (KITIC) di Cikarang, Jawa Barat), Guangdong Fair Strategy Law Firm, dan China Export and Credit Insurance Corporation. 

GM China Indonesia Economic and Trade Cooperation Zone Co. Ltd. , Mr. Fang Zhiming, menjelaskan mengenai kondisi Indonesia dinilai dari kaca mata pengusaha. Mr. Fang juga menceritakan cerita sukses perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu Indonesia China (KITIC) di Cikarang, termasuk pabrik SGMW (Shanghai-GM-Wuling) Motor Indonesia yang memproduksi mobil merek Wuling, dengan nilai investasi mencapai USD 700 juta.   

"Orang Indonesia memiliki karakter yang ramah. Meskipun terdapat berita-berita negatif mengenai Indonesia dan cerita yang kurang baik tentang orang Tiongkok di Indonesia, itu semua di masa lalu. Saat ini Indonesia sedang bergerak maju dan industrinya semakin berkembang (terjemah-red)," jelas Mr. Fang. 

Chairman Guangdong Chamber of Daily Used Chemical, Mrs. Shelley Yu, menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat membantu pengusaha dan calon investor Tiongkok memahami kondisi dan perkembangan terkini emerging economies di ASEAN. (p/ab)