Kisah Novi Setia Nurviat, Usaha Kaki Lima hingga Menjadi Pengusaha Muda

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Novi Setia Nurviat lahir di Kuningan, Jawa Barat pada 10 November 1989. Lahir dari keluarga sederhana adalah berkah terbesar yang membentuk Novi menjadi pribadi tangguh, gigih dan pekerja keras hingga membawa dirinya menjadi salah satu pemuda yang berhasil meraih penghargaan Asean Youth Awards 2017.   

Jatuh bangun ditengah himpitan ekonomi keluarga tidak menyurutkan semangat Novi untuk meraih gelar sarjana. Novi muda memutuskan untuk menghidupi rumah tangga yang telah ia bina bersama sang pilihan hati sambil tetap melanjutkan kuliah. Berdagang menjadi pilihan Novi dalam memenuhi kebutuhan finansialnya, ia tak malu menjadi pedagang kaki lima, bahkan menjadi pedagang keliling. Tekad, komitmen dan konsistensi menjadi modal utama Novi.  

Masa keemasan datang ketika Novi memasuki semester ke enam (6) perkuliahan. Tumbuh sebagai pemuda desa yang awalnya sangat minder untuk terlibat aktif berorganisasi dimasa sekolah ternyata tidaklah permanen bagi Novi. Jiwa kepemimpinannya mulai mencuat kepermukaan di masa perkuliahan, Novi dipercaya menjadi ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa, Ketua Umum Mahasiswa Penerima Beasiswa serta Ketua HIPMI PT LPKIA.  

Peruntungan Novi tidak hanya dibidang organisasi, pada semester ke enam (6) pula Ia berhasil merintis PT. Inovindo Digital Media, sebuah perusahaan di bidang jasa teknologi. Seiring berjalannya waktu, kiprah Novi dalam dunia bisnis semakin melesat, didukung dengan kepiawaiannya dalam mengelola SDM, saat ini Novi sudah memiliki tiga (3) perusahaan yaitu; PT. Inovindo Digital Media, PT. Dirgantara Perkasa Propertindo, PT. Kuningan Berdaya Kreatif.  

Novi aktif sebagai pengurus di berbagai organisasi bisnis nasional, diantaranya Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Jaringan Pengusaha Nasional, Asosiasi Manajemen Indonesia, Komunitas Tangan Di Atas. Tahun 2017 Novi mendirikan Komunitas Bisnis Kuningan di kota kelahirannya, tidak menunggu waktu lama organisasi ini menjelma jadi sebuah komunitas besar dan diperhitungkan dunia bisnis. Saat ini perusahaan yang ia rintis telah memiliki ribuan klien tersebar diseluruh nusantara.  

Predikat sebagai pengusaha sukses dan motivator bisnis nomor satu (1) di Indonesia tidak serta-merta membuat pria 29 tahun ini berada diatas angin. Ia tidak pernah berhenti berinovasi. Menariknya, kesuksesan bagi Novi bukanlah suatu hal untuk dinikmati sendiri. Ia berharap apa yang dilakukannya bermanfaat bagi orang banyak, bermanfaat bagi lingkungan sekitar lebih jauh lagi ia menginginkan sebuah manfaat yang berkelanjutan.  

  Rasa empati yang begitu tinggi, akhirnya mendorong Novi untuk mendirikan sebuah yayasan nirlaba yang bertujuan untuk menyantuni, menyayangi sekaligus memberikan tempat tinggal serta pendidikan formal dan nonformal bagi anak-anak yatim piatu dan warga dhuafa.  

Yayasan itu kemudian diberi nama “Yayasan Daarul Adzkar Nusantara”.

  Atas kepeduliannya yang begitu tinggi terhadap sesama pada 2017 lalu, Novi diganjar Asean Youth Award, sebuah penghargaan bergengsi bidang kepemudaan di Asian Tenggara. Penghargaan ini umumnya diberikan kepada pemuda yang memiliki kontribusi signifikan terkait kerjasama dan pengembangan regional dibidang penguatan solidaritas, stabilitas, serta kesejahteraan pemuda.  

  "Sampai hari ini saya masih menjalankan dan terus mengembangkan perusahaan-perusahaan dan yayasan yang ada. Bedanya, sekarang saya memiliki impian yang lebih besar. saya memiliki ambisi untuk menjadi jembatan penghubung antara orang-orang berkecukupan dengan mereka yang kurang beruntung secara finansial. (p/ab)