Kinerja Pajak Positif, Kegiatan Ekonomi Meningkat

By Admin

nusakini.com--Penerimaan Perpajakan Semester I APBN 2018 telah mencapai 40,4 % dari target APBN 2018 atau lebih baik dari periode yang sama pada tahun 2017. Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati hal tersebut menunjukkan bahwa dinamika dan kegiatan ekonomi meningkat. 

“Kalau kita lihat dari penerimaan pajak ini sebetulnya sangat terlihat bahwa dinamika dan kegiatan ekonomi meningkat,” ungkap Menkeu pada Konferensi Pers APBN Kinerja dan Fakta (APBN KiTa) edisi Juli di Aula Mezanin Kementerian Keuangan.

Kinerja penerimaan perpajakan tersebut terlihat cukup merata baik dari PPh Migas, pajak non migas, serta penerimaan kepabeanan dan cukai. PPh Migas tumbuh 9% yaitu sebesar Rp30 triliun atau 78,8% dari target. Sedangkan untuk pajak non migas tumbuh 14,3 % yaitu tercapai Rp551,5 triliun atau 39,8% dari target tahun ini. 

Begitu pula dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang tumbuh 13,6% dengan realisasi sebesar Rp218 triliun atau lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai Rp192 triliun. Penurunan terjadi hanya pada Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang pertumbuhannya negatif 60,4% yaitu terealisasi sebesar Rp0,3 triliun atau 1,7% dari target tahun ini. Sedangkan Pajak Lainnya terealisasi Rp38,5 triliun atau tumbuh 17,4%. 

Untuk penerimaan dari kepabeanan dan cukai pertumbuhannya juga sangat tinggi bahkan dalam 3 tahun terakhir. Penerimaan Cukai tumbuh 15% yaitu tercapai Rp51 triliun atau 32,8% dari target tahun ini. Bea masuk tumbuh 13%, dan bea keluar tumbuh 93,8%. 

Peningkatan kegiatan ekonomi juga terlihat dari penerimaan pajak semester I berdasarkan sektor usaha. Pada sektor industri pengolahan penerimaan pajak mengalami pertumbuhan yang meskipun lebih rendah dari tahun lalu tetapi masih mencapai double digits yaitu 12,64%. Untuk perdagangan pertumbuhan tahun ini lebih tinggi hingga dua kali lipat yaitu 27,9% dibandingkan pertumbuhan tahun lalu yang berada di level 13,7%. 

Jasa Keuangan tahun ini pertumbuhannya sudah positif 4,7%, sedangkan tahun lalu negatif 0,27%. Pertambangan melonjak ke 79% karena harga komoditas yang makin baik, tahun lalu pertumbuhannya baru 30%. Konstruksi yang tahun lalu pertumbuhan perpajakannya negatif, tahun ini tumbuh double digits 11,4%. 

Terakhir, pertumbuhan penerimaan perpajakan dari pertanian adalah 34,2% lebih tinggi atau hampir dua kali lipat dari tahun lalu yang juga sudah tumbuh double digits sebesar 18%. (p/ab)