Ketua TP PKK Jatim Ajak Wali Murid dan Guru Pantau Tumbuh Kembang Anak

By Abdi Satria


nusakini.com-Bangkalan- Stunting menjadi isu nasional saat ini, karena masa depan Indonesia menjadi milik anak anak saat ini. Oleh sebab itu, anak anak harus dipersiapkan sejak dini, mulai dari pendidikan, dan kesehatannya agar bisa menjadi generasi yang hebat.  

Ketua TP PKK Prov. Jatim Arumi Bachsin Elestianto Dardak, saat Monev Stunting dan Kematian Ibu dan Bayi (KIB) di Desa Tebul, Kec. Kwanyar, Kab. Bangkalan, Selasa (21/1) mengatakan semua pihak berkewajiban untuk mencegah stunting sejak dini. Salah satunya adalah para wali murid dan guru pengajar, untuk ikut memantau dari dekat tumbuh kembang anak baik dirumah maupun sekolah.  

"Pencegahan stunting merupakan tugas bersama seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya pemerintah. Perlu kesadaran bersama agar bisa membangun generasi lebih bagus dan unggul serta bebas dari stunting," ujar Ketua TP PKK Prov. Jatim.  

Arumi, sapaan akrabnya menjelaskan, dalam rangka mencegah stunting, pertama kali yang harus dilakukan adalah mengidentifikasinya terlebih dahulu. Pemerintah dibantu PKK di seluruh kabupaten kota melakukan identifikasi dengan cara terjun langsung dan melihat dari dekat di lapangan. Dengan turun langsung ke lapangan, akan bisa tahu pendekatan yang sesuai kepada masyarakat dalam mencegah stunting.  

Setidaknya, masyarakat terlebih dahulu harus mengetahui stunting itu apa. "Sekolah dan orang tua harus diberikan informasi terlebih dahulu seperti apa stunting itu. Sehingga bisa membantu pemerintah dalam upaya mencegah stunting," lanjutnya.  

Stunting, ujarnya, bisa diketahui sejak dini tepatnya sejak usia 0-2 tahun. Apabila berat dan tinggi badan dibawah rata rata, maka bisa diidentifikasi mengalami stunting. Usia 0-2 tahun adalah fase dimana manusia mengalami pertumbuhan paling cepat dibandingnya usia tua. Sebagai contoh, pada usia dua tahun gigi sudah tumbuh. Oleh sebab itu, dalam mencegah stunting yang harus dilakukan adalah memberikan makanan dan minuman yang bergizi. 

Sebagian besar masyarakat, lanjutnya, menganggap makanan dan minuman yang sehat dan bergizi itu harganya mahal. Hal semacam itu, merupakan pemikiran yang salah. Makanan dan minuman yang sehat dan bergizi bisa diperoleh disekitar kita. Sebagai contoh memanfaatkan sayur hasil kebun atau daging hasil dari hewan peliharaan, serta susu ibu mengandung gizi bagus bagi tumbuh kembang anak. "Dengan mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi akan membawa perkembangan yang bagus bagi anak," ungkapnya.  

Selain itu, Arumi juga berpesan agar ibu hamil mengkonsumsi makanan yang bergizi, karena juga mempengaruhi janin dalam kandungan. Dengan memberikan gizi yang bagus kepada ibu hamil, maka resiko bayi yang terkena stunting sangat rendah. (p/ab)