Ketua LPM Disuguhi Materi Sejarah

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Bogor--Hari kedua perjalanan study banding para ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) se Makassar terkesan lebih serius. Peserta disuguhi materi sejarah ketatanegaraan. Sarana belajarnya langsung ke lapangan. Mereka mengambil lokasi di Istana Kepresidenan Bogor. 

Pertanyaan pertama yang harus dijawab yakni sejarah berdirinya istana bogor. Karena tak terduga, nyaris semua peserta tidak bisa langsung menjawab. 

Untungnya ada seorang ketua LPM yang langsung berkomentar. "Istana Bogor dibangun pada tahun 1745 oleh Gustaaf Willem Baron Van Imhoff, seorang Gubernur Jenderal Belanda ke-27 di Hindia Belanda", jelas Fachrul, Ketua LPM Bontoduri. 

Fachrul kemudian menjelaskan proses pembangunan Istana Bogor. Ketika itu, cerita Fachrul, Gustaaf tengah mencari daerah yang tidak sepadat dan tidak sepanas Batavia (Jakarta) untuk tempat peristirahatan. Ia kemudian berhasil menemukan daerah tersebut pada tanggal 10 Agustus 1944. Daerah tersebut dulunya merupakan kawasan Cianjur, Jawa Barat yang kemudian diberi nama Buitenzorg (sebelum berubah menjadi Bogor). Kata Bogor memiliki arti ‘Tanpa Kekhawatiran’. 

Informasi menyebutkan kalau hasil riset lapangan peserta sebagian menjadi bahan diskusi dan rencananya akan dipublikasikan. Group LPM Tamalate dalam kesimpulan diskusinya berjanji akan menerbitkan dalam bentuk buku kecil yang nantinya akan mengisi perpustakaan di tiap kelurahan. 

Ketua FK Tamalate Jumail SH berharap para ketua LPM dapat mengembangkan hasil study banding ini untuk kemajuan LPM ke depan.

"Kita harapkan akan semakin mendorong kreatifitas teman teman ketua LPM untuk pengembangan LPM di masa datang", harap Mappiare serius.

Kepala BPM Pemkot Iskandar Lewa, mengingatkan agar LPM ke depan semakin solid dan dapat menyatu. Terutama menghadapi tahun 2020 agar ketua LPM tidak terseret pada kepentingan politik praktis terutama menghadapi pemilihan walikota.

"Kita boleh berbeda, tapi jangan sampai bermusuhan. Itu tidak baik," pesan Iskandar yang diamini oleh peserta.(R/Rajendra)