Ketua DPR, Setya Novanto Imbau Masyarakat Kedepankan Solidaritas

By Admin

Foto/dok. DPR 

nusakini.com - Ketua DPR RI Setya Novanto menilai beberapa peristiwa yang terjadi antara angkutan berbasis online dengan angkutan berbasis konvensional dapat menggerus nilai-nilai solidaritas, persatuan dan kesatuan serta kerukunan hidup antara sesama warga negara.

Penilaian tersebut disampaikan Novanto dalam rilisnya yang disampaikan kepada Parlementaria, Senin (27/3/2017) terkait beberapa kejadian yang menghadapkan antara angkutan berbasis online dengan angkutan berbasis konvensional.

“Peristiwa tersebut cukup memperihatinkan kita semua. Bukan hanya karena kejadian ini menyisakan benturan fisik, tapi juga berpotensi melukai relasi psikis kebatinan masyarakat. Beberapa peristiwa tersebut dapat mennggerus nilai-nilai solidaritas, persatuan dan kesatuan serta kerukunan hidup antara sesama warga negara,” papar politisi Golkar ini.

Apalagi, lanjutnya, mereka yang saling berhadapan adalah kalangan grass root (akar rumput) yang menyerahkan sepenuhnya mata pencaharian mereka di bidang angkutan dan jasa.

Menurutnya, persoalan ini perlu mendapatkan perhatian serius. Seluruh Pihak yang berkepentingan di dalamnya harus merembukkan solusi agar masyarakat tidak menjadi korban dari aturan-aturan yang tidak berpihak.

“Saya meyakini pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan sudah memiliki langkah dan strategi. Hanya saja perlu dikomunikasikan secara intens kepada seluruh pihak yang berkepentingan,” tegas anggota DPR dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur ini.

Lebih lanjut ia menjelaskan, DPR dalam waktu dekat akan mengagendakan penyelesaian secara komprehensif dan menyeluruh masalah ini. Banyak hal menurutnya yang perlu diperhatikan, bukan hanya sisi ekonomi, tapi juga aspek ke selamatan dan akses kesempatan yang sama untuk memperoleh keuntungan.

“Saya menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa mengedepankan kerukunan hidup dalam berinteraksi satu sama lain. Jangan sampai persoalan yang bisa diselesaikan dengan cara- cara yang lebih bijak dan arif, justru dihadapi dengan emosional tanpa pertimbangan,” mantapnya. (p/mk)