nusakini.com-- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Ade Komarudin, menegaskan bahwa ledakan bom yang terjadi di Markas Polresta Solo kemarin tidak terkait dengan agenda politik atau pun pengalihan isu apapun. Ia menilai, tindakan tak bermoral tersebut semata-mata aksi terorisme yang dilakukan oleh kelompok tertentu. 

Menurutnya, dalam menghadapi terorisme yang terus mengancam dan tidak terduga, yang sangat penting saat ini adalah pencegahan baik dari segi kultural maupun struktural. Misalnya saja, kata Ade, pencegahan kultural dilakukan melalui proses pendidikan dan penanaman ideologi.

"Saya tegaskan ini bukan pengalihan isu apa pun, mungkin bisa saja ditunggangi agenda mereka (kelompok teroris) itu sendiri. Tapi ini tidak terkait dengan politik," kata Ade di Rumah Dinas Widya Chandra, dalam rangka open house Idul Fitri, Rabu (6/7).

Selain itu, ujarnya, melalui segi struktural dilakukan melalui proses pencegahan aksi teroris. Menurutnya, aparat keamanan harus punya deteksi dini, supaya hal seperti ini dapat dicegah dan tidak terjadi lagi.

Terkait hal ini, ia mengatakan pemerintah dan DPR akan mempercepat pengajuan dan pembahasan UU terorisme, sehingga orientasi terhadap pencegahan teror cepat terselesaikan. UU tersebut kemungkinan akan dievaluasi kembali oleh pemerintah seusai lebaran.

"Doktrinasi dari teroris kepada kader itu sangat luar biasa kuat, sehingga mereka berpikir bahwa mereka siap mati syahid. Padahal, ini bukan untuk gerakan kebaikan, melainkan tindak penghancuran. Oleh karena itu, hal ini tidak bisa dianggap enteng," ujar politikus Golkar yang biasa disapa Akom itu. (v/ab)