Ketua DPR Apresiasi Polri Bongkar Kejahatan Siber

By Admin


nusakini.com - Ketua DPR RI Setya Novanto mengapresiasi dan merasa bangga atas kinerja pihak Kepolisian RI yang berhasil membongkar kejahatan Siber Internasional dengan mengamankan 149 warga negara asing asal China di tiga lokasi berbeda.

“Dunia kriminal kini dihiasi dengan Kejahatan Siber yang semakin meresahkan masyarakat. Karena itu, selaku Ketua DPR RI, saya sangat mengapresiasi dan bangga kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia yang berhasil membongkar kejahatan Siber Internasional dengan mengamankan 149 warga negara asing asal China di tiga lokasi berbeda. Hari ini, mereka sudah dideportasi ke negara asalnya,” papar Novanto demikian beliau biasa disapa dalam rilisnya, Kamis (03/08/2017).

Kejadian ini, menurutnya, harus membuat kita semakin waspada. Politisi Golkar ini minta kepada berbagai pihak, khususnya Imigrasi meningkatkan pengawasan di setiap pintu masuk, baik bandara maupun pelabuhan untuk mengantisipasi masuknya warga negara asing yang tidak mempunyai kelengkapan berkas maupun dicurigai mempunyai niat yang tidak baik datang ke Indonesia.

“Jangan sampai keramahan penduduk maupun luasnya wilayah Indonesia justru dimanfaatkan oleh pihak asing untuk melakukan tindak kejahatan,” tegasnya.

Diketahui, tingginya pengguna internet di Indonesia menjadi salah satu faktor yang menggiurkan bagi berbagai pihak melakukan kejahatan Siber. Riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia mencatat pada tahun 2016 pengguna internet di Indonesia mencapai 132,7 juta. Internet Security Threat Report tahun ini mempublikasikan Indonesia menduduki peringkat ke-17 dalam serangan terhadap jaringan internet.

Dalam kesempatan ini, dengan tegas legislator dapil NTT menyatakan, DPR RI mendukung penuh upaya pemerintahan Jokowi - JK dalam mengamankan kedaulatan Indonesia dari kejahatan Siber. Selain adanya unit khusus di Kepolisian yang menangani masalah kejahatan Siber, lanjutnya, dibentuknya Deputi Bidang Intelijen Siber dalam Badan Intelijen Negara merupakan langkah maju dalam dunia spionase kita. Kini, kejahatan Siber Internasional tak hanya menyasar keuntungan ekonomi, melainkan juga keuntungan politik seperti halnya yang banyak terjadi di Timur Tengah.

“Saya berharap, Badan Siber dan Sandi Negara yang akan beroperasi pada September 2017, dapat segera tancap gas sesuai tugas dan fungsinya. Kedaulatan Indonesia bukan hanya berada di darat, laut, maupun udara. Kita juga harus berdaulat dalam dunia Siber,” pungkasnya. (p/mk)