Ketika Mahasiswa Baru Diajak Peduli Pelayanan Publik

By Abdi Satria


nusakini.com-Depok- Mahasiswa angkatan 2019 Universitas Gunadarma diajak untuk peduli terhadap optimalisasi pelayanan publik. Sebagai modal besar pembangunan suatu bangsa, diharapkan generasi milenial memiliki potensi lebih unggul dari generasi sebelumnya. Mereka diajak untuk ikut terlibat aktif dalam proses peningkatan kualitas pelayanan. 

Hal tersebut disampaikan Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa saat memberikan kuliah umum di Universitas Gunadarma, Depok, Kamis (01/08). "Dibutuhkan generasi muda yang peduli dengan penyelenggaraan pemerintah khususnya pada pelayanan publik," ujar Diah, dalam acara yang bertema Generasi Muda Peduli Pelayanan Publik itu. 

Indonesia segera memasuki fenomena bonus demografi beberapa tahun ke depan, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk produktif secara signifikan. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2017 mencapai 261,89 juta jiwa. Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2017, jumlah generasi milenial mencapai sekitar 88 juta jiwa atau 33,75 pesen dari total penduduk Indonesia. Menurut Diah, semakin melimpahnya sumber daya manusia usia produktif berpengaruh positif bagi bangsa Indonesia. 

Bonus demografi juga beriringan dengan tantangan pada sektor publik yang semakin intensif dan kompleks. Tuntutan terhadap pelayanan publik berkembang dengan sangat cepat. Di sisi lain, sumber daya yang dimiliki pemerintah sangat terbatas dan belum sesuai dengan kebutuhan. 

Untuk itu, pemerintah membutuhkan peran masyarakat terutama generasi muda untuk ikut serta dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Beragam inovasi pelayanan publik yang dikompetisikan setiap tahun, terdapat peran masyarakat sebagai subjek utama. 

Salah satu inovasi pelayanan publik yang dikelola Kementerian PANRB adalah aplikasi Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!). Di era digital ini, pengaduan tidak lagi dilakukan secara manual. Masyarakat dan pemerintah dapat berinteraksi dalam aplikasi ini. 

Perlu diketahui, LAPOR! adalah aplikasi media sosial pertama di Indonesia yang melibatkan partisipasi publik dan bersifat dua arah, sehingga dalam aplikasi ini masyarakat dapat berinteraksi dengan pemerintah secara interaktif dengan prinsip mudah dan terpadu untuk pengawasan pembangunan dan pelayanan publik. Setiap instansi pemerintah pusat maupun daerah menggunakan LAPOR! sebagai aplikasi berbagi pakai. 

Terintegrasinya LAPOR! dengan setiap instansi pemerintah adalah implementasi dari Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Hingga Triwulan pertama Tahun 2019, ada 34 Kementerian, 98 Lembaga dan 507 Pemerintah Daerah yang telah terhubung dengan sistem LAPOR!. 

Kegiatan sosialisai LAPOR! juga telah dilakukan antara lain kegiatan safari mudik, gerakan sadar lapor, serta publikasi di media massa dan media sosial. "Melalui LAPOR! diharapkan dapat mewujudkan generasi muda yang peduli terhadap pelayanan publik, sehingga dapat terwujudnya pelayanan publik yang prima," imbuh Diah. 

Diah mengungkapkan, perbaikan kualitas pelayanan publik tidak bisa diwujudkan oleh pemerintah sendiri. Pemerintah harus bersikap terbuka dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membangun pelayanan publik yang lebih baik, menuju pelayanan prima dan berkelas dunia. "Maka dari itu saya mengajak pemuda Indonesia, khususnya Mahasiswa Universitas Gunadarma untuk ikut bersama mewujudkan Generasi Muda yang peduli akan Pelayanan Publik," ujar Diah. 

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor III Universitas Gunadarma Irwan Bastian mengatakan, pihaknya mendukung langkah pemerintah mengenai pengembangan pelayanan publik. Ilmu yang disampaikan oleh Diah, diharapkan menjadi bekal bagi para penerus bangsa ini. 

Ia pun mengapresiasi langkah Kementerian PANRB yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di era digital ini. "Diharapkan mahasiswa baru dapat bekal yang cukup di suasana baru, dalam tahun ajaran baru," pungkasnya. (p/ab)