Ketika Gempita Piala Dunia Terasa Hingga Plaza Kementerian ESDM

By Admin

nusakini.com--Gelaran akbar Piala Dunia 2018 telah usai. Miliaran pasang mata menjadi saksi Perancis mengandaskan mimpi Kroasia untuk menjadi juara di Stadion Luzhniki, Rusia, Minggu malam (15/7). Skor 4-2 untuk Perancis bertahan hingga 45 menit babak kedua dan mentasbihkan Perancis menjadi Juara Dunia untuk kedua kalinya. 

Tak hanya di Rusia, kemeriahan juga terasa hingga Plaza Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan Medan Merdeka Selatan tempat digelarnya acara Nonton Bareng Final Piala Dunia 2018 keluarga besar Kementerian ESDM. 

Dipandu MC yang juga presenter MetroSport Naila Husna bersama Febri "Ebot" Wijaya, puncak kemeriahan gelaran final Piala Dunia dibuka Menteri ESDM Ignasius Jonan dengan melemparkan bola yang sudah ditandatangani ke arah penonton. Sorak sorai penonton makin membahana ketika lagu Will Smith, Nicky Jam dan artis Kosovo Era Istrefi menyanyikan lagu Ost Piala Dunia Live It Up sesaat sebelum wasit meniup peluit tanda pertandingan dimulai. 

Saling bersahutan, penonton terbagi dalam dua kubu membaur dalam euforia gempita duel Perancis-Kroasia. Di akhir laga, Perancis yang kaya dengan pemain multiras bertalenta pun akhirnya mampu menjuarai pertandingan yang berlangsung sangat seru, saling menyerang, dan menjadi salah satu gelaran final terbaik dalam sejarah Piala Dunia. Sorak kebahagian suporter Perancis membaur dengan kesedihan fans Pavel Nedved dkk, yang sudah tampil mengesankan dengan menguasai jalannya pertandingan malam ini. 

Tidak hanya sajian pertandingan 2x45 menit saja yang menghibur tamu undangan dan keluarga besar sektor ESDM, band penghibur dan photobooth yang memajang Zabivaka (maskot Piala Dunia 2018) pun menambah keseruan acara nonton bareng kali ini. Tidak hanya sekali acara seperti ini digelar. Acara "Nonton Bareng" juga dilaksanakan saat partai perempat final antara Perancis melawan Uruguay, minggu lalu. 

Tentunya gempita Piala Dunia 2018 dan keberhasilan beberapa atlet Indonesia di gelaran Internasional, seperti keberhasilan Lalu Muhammad Zohri menjadi juara Kejuaraan Dunia Atletik 100 meter putra U-20 di Tempere, Finlandia juga keberhasilan tim wushu Junior membawa emas di Brasil, akan membawa semangat baru, harapan baru. Suatu saat tim Merah Putih juga dapat berlaga menjadi salah satu finalis Piala Dunia. Bila selama ini kita baru bisa menjadi supporter, bukan tidak mungkin empat tahun lagi Indonesia hadir sebagai peserta dalam gelaran Piala Dunia. Kita Pasti Bisa.(p/ab)